israel-super-169-300x169.jpg" alt="" width="300" height="169" />Washington, MINA – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan seluruh kedutaan dan konsulatnya di luar negeri untuk bersiaga menghadapi kemungkinan demonstrasi yang dapat menimbulkan kekerasan di kantor-kantor perwakilan AS itu di seluruh dunia.
Perintah itu menyusul pengakuan Presiden Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibukota Israel dan kemungkinan untuk segera memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Kami diberitahu bahwa demo pasti datang dan kami harus siap untuk itu,” kata seorang pejabat.
Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, pejabat AS yang memiliki pengetahuan langsung mengenai masalah ini dan diplomat asing telah memberi tahu CNN yang dikutip MINA pada hari Senin (4/12).
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Setelah membuat keputusan publik, Trump diperkirakan akan menandatangani arahan untuk tetap mengfungsikan Kedutaan AS di Tel Aviv selama enam bulan, namun akan memindahkan misi diplomatik ke Yerusalem pada suatu saat – sebuah tujuan yang telah lama diinginkani oleh Israel, tapi tidak secara jelas kapan wakunya disebut oleh Trump. Presiden AS ini sedang giat memediasi perundingan Palestina – Israel untuk mencari solusi dama.
Layanan Keamanan Diplomatik, yang bertugas melindungi pejabat dan personil AS di luar negeri, sudah bersiap menghadapi kemungkinan demonstrasi setelah Trump meng-retweet video anti-Muslim pada hari Rabu.
Pejabat mengkhawatirkan adanya aksi protes ke kedutaan besar AS di Timur Tengah seperti yang pernah terjadi pada bulan September 2012 setelah publikasi sebuah video anti-Muslim di internet.
Kedutaan di wilayah itu sudah siap siaga tinggi. Seorang pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa Gedung Putih diberitahu mengenai kekhawatiran tersebut oleh Departemen Luar Negeri.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
“Itu tidak terwujud dalam sesuatu yang dapat ditindaklanjuti, tapi ini adalah masalah besar,” seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan tentang retweet milik Presiden tentang video tersebut.
“Kami melihat di Kairo dan tempat-tempat lain yang hanya memasang sesuatu di internet, bahkan jika tidak ada yang dimaksudkan olehnya, bisa memiliki konsekuensi yang nyata.”
Meskipun tidak ada insiden yang dilaporkan selama sepekan ini mengenai video yang dijawab oleh Trump, seorang pejabat senior mengatakan, bahwa situasi tersebut merupakan pemanasan yang berguna dalam merencanakan pengumuman kedutaan Yerusalem.
“Jika ada demonstrasi, itu akan memberi kita gagasan bagus tentang kemana arah prptes dan di mana kita perlu melakukan tindakan tambahan,” kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Pejabat tersebut mengatakan, perencanaan hanya terbatas pada cara mengantisipasi kemungkinan demonstrasi setelah pengumuman tersebut dan tidak memasukkan persiapan untuk melindungi fasilitas baru atau yang ada di Yerusalem. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan