Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PERIODE KEKHILAFAHAN HARUS MENGIKUTI JEJAK KENABIAN

Rana Setiawan - Senin, 18 Agustus 2014 - 01:28 WIB

Senin, 18 Agustus 2014 - 01:28 WIB

1236 Views

Diskusi Panel di Masjid At-Taqwa Bogor, Ahad (17/8). (Foto: MINA)
Diskusi Panel di Masjid At-Taqwa Bogor, Ahad (17/8). (Foto: MINA)

Diskusi Panel di Masjid At-Taqwa Bogor, Ahad (17/8). (Foto: MINA)

Bogor, 21 Syawwal 1435/17 Agustus 2014 (MINA) – Dai Indonesia, Abu Wihdan Hidayatullah mengatakan, periode Kekhilafahan hendaklah mengikuti jejak kenabian (Khilafah ‘alaa minhaajin nubuwwah).

Dia menegaskan, tegaknya kepemimpinan (khilafah) di tengah-tengah muslimin menjadi sandaran bagi terlaksananya hukum-hukum Allah, dan menjadi pokok terwujudnya Ukhuwwah Islamiyyah serta sebagai sentral kekuatan dan kesatuan ummat Islam.

“Untuk itu hendaknya dalam menegakkan Khilafah sebagai wujud kesatuan umat Islam, wajib mengacu pada Al-Quran dan As-Sunnah,” kata Abu dalam diskusi Panel dengan tema “Khilafah dan Kekuasaan, menyikapi Fenomena Kekhilafahan ISIS” di Masjid At-Taqwa, Cileungsi,  Bogor, Ahad.

Abu Wihdan juga menegaskan, Imamul Muslimin Muhyiddin Hamidy yang telah dibai’at sejak 1976 menggantikan almarhum Imam Wali Al-Fattah adalah pemimpin umat Islam seluruh dunia.

Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwah sudah ditetapi kembali sejak tahun 1953 di Jakarta melalui musyawarah para ulama. Wali Al-Fattah saat itu ditunjuk sebagai Imaamul Muslimiin,” tegas Abu Wihdan.

Staf Majelis Dakwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) itu mengatakan, peradaban Islam diawali dengan masa Nubuwwah (Kenabian), puncaknya sewaktu dipimpin oleh Rasullullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersama para sahabatnya. Masa inilah yang terbaik sepanjang peradaban Islam.

“Generasi pertama kenabian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam inilah yang menjadi tolak ukur generasi berikutnya hingga hari kiamat,” katanya.

“Generasi terbaik tersebut terjadi karena dibimbing oleh orang terbaik pilihan Allah, Rasul pilihan dan Imaam dua jenis makhluk, jin dan manusia. Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam,” tegasnya.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Sementara Waliyul Imaam Jamaah Muslimin (Hizbullah) wilayah Jabodetabek, Agus Priyono, mengatakan dalam sambutannya bahwa Islam itu rahmatan lil ‘alamin, tidak dibatasi wilayah maupun teritorial.

Menurut Agus, menegakkan kekhilafahan adalah amalan bukan suatu target. “Khalifah adalah pemimpin bagi orang-orang beriman,” kata Agus.

Diskusi Panel yang digelar Syubban Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jabodetabek diselenggarakan untuk menyikapi maraknya kelompok muslim yang mengaku Khilafah, bahkan fenomena  Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

ISIS adalah kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen. Pemberontak di Irak dan Suriah itu telah menewaskan ribuan orang.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang Juni 2014. Jumlah korban tewas dari pembantaian militan ISIS merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terakhir.

Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi. Di bawah kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. Namun, Al-Qaidah tidak mengakui kelompok itu sebagai bagian darinya lagi.

Dalam pernyataan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengenai fenomena ISIS, Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Muhyiddin Hamidy menghimbau agar kaum Muslimin, secara terpimpin, berdasar Allah dan Rasul-Nya serta bersatu padu merapatkan barisan dalam menghadapi kejahatan Zionis Israel dan sekutu-sekutunya.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menghimbau kepada seluruh Muslimin untuk tetap istiqamah, bersabar serta tidak terpengaruh atau terprovokasi oleh berita-berita dan informasi yang beredar, yang dapat melemahkan ukhuwah Islamiyyah. Tetap ta’at dan tertib pada komando pimpinan.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) juga menyerukan pimpinan negara-negara Muslim serta kaum Muslimin pada umumnya, dalam menyikapi permasalahan dan kepentingan kaum Muslimin untuk tidak bertindak diluar Syari’at serta diluar Al-Quran dan As-Sunnah. (L/CR/P02/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Indonesia