Perjuangan Muslim Italia di Tengah Islamophobia

Milan, 11 Jumadil Awwal 1438/9 Februari 2017 (MINA) – Setidaknya ada 1,4 juta jiwa di . Meskipun bisa disebut sebagai agama terbesar kedua di sana, masih belum diakui secara resmi.

Tidak seperti Kristen dan Yahudi, Islam tidak diakui secara resmi karena menjadi kekhawatiran stereotip yang selama ini disebarkan media. Akibatnya, Masjid-masjid tidak dapat pendanaan pemerintah, pernikahan secara Islam tidak diakui negara, dan ibadah shalat maupun hari Islam tidak diakui.

Namun, Muslim di negara itu tidak diam saja, mereka berjuang agar dakwah Islam bisa secara resmi diakui. Bulan ini, setidaknya sembilan organisasi Islam bersama menteri Dalam Negeri Italia menandatangani kesepakatan bersama untuk lebih mengenalkan Islam yang sebenarnya.

Dalam kesepakatan itu, organisasi Islam setuju untuk mendata dan mendaftarkan ulama yang akan berceramah di Italia. Sebagai timbal balik, pemerintah akan “memfasilitasi” proses pendaftaran Islam sebagai agama resmi di negara itu.

kerjasama yang disebut “Pakta Nasional untuk Islam Italia” tersebut dianggap menjadi langkah pertama untuk mendekatkan . Namun,menurut laporan Washington Post, banyak pula yang mengkritik langkah pemerintah tersebut karena agama lain yang belum diakui tidak diberikan kesempatan yang sama.

“Ini adalah dokumen yang Muslim harus tanda tangani untuk membuktikan bahwa kita adalah warga yang baik dan bukan orang jahat seperti yang disangkakan,” kata Yahya Pallavicini, seorang ulama yang tinggal di ibukota, Milan, kepada media lokal.

Menurut penelitian Pew, 69 persen warga Italia memandang negatif terhadap umat Islam, angka ini merupakan tertinggi di banding negara-negara lain di . Media lokal di Italia kerap dikenal menggambarkan Islam dengan terorisme.

Summaya Abdul Qader, Sosiolog Muslim di Milan memandang hal ini sebagai langkah positif untuk mengenalkan Islam yang sebenarnya, meskipun pendataan ulama menjadi hal yang tidak mengenakkan.(T/RE1/P02)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.