oleh: Urfa Kaida, Aktivis Aqsa Working Group (AWG) Jabar, Sekretaris Komunitas Literasi Aqsa Working Forums (AWF)
Ramadhan sebuah bulan yg dinantikan seluruh Muslimin di dunia. Saat terdapat banyak rahmat dan maghfirah Allah.
Umat Muslimin tentu berharap bisa menjalani ketaatan pada bulan suci ini dengan tenang. Namun ironisnya, saat ini umat Islam telah melalui setengah dari bulan Ramadhan mereka, yakni bagi warga Muslim Palestina, menjalaninya dengan berbagai serangan tentara zionis Israel yang tak kunjung berhenti.
Setiap hari pendudukan melakukan penodaan, sekalipun di bulan Ramadhan yang seharusnya umat Muslim merasakan ketenangan dalam ketaatan. Serangan-serangan brutal zionis semakin menjadi dengan klaim melindungi pemukim illegal Yahudi yang tengahy merayakan ritual Paskah Yahudi.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!
Berikut beberapa sitausi di Masjidil Aqsa sepanjang setengah bulan Ramadhan yang telah lewat, di antaranya yang dapat diseburkan :
- 27 Maret 2023 / 5 Ramadhan 1444, Pasukan Israel memukul warga Palestina di Huwarra, dan memfasilitasi kekerasan yang dilakukan pemukim illegal Yahudi saat warga Palestina sedang berbuka puasa.
- 28 Maret 2023 / 6 Ramadhan 1444, Pasukan Israel menahan 13 Warga Palestina, kemudian menyerang seorang warga Palestina di gerbang Masjid Al-Aqsa di pos pemeriksaan Tepi Barat.
- 29 Maret 2023 / 7 Ramadhan 1444, pemukim illegal Israel masuk ke Masjid Al Aqsa di bawah perlindungan pasukan bersenjata pendudukan.
- 30 Maret 2023 / 8 Ramadhan 1444, Para pemukim Ilegal Israel menyerbu Masjidil Aqsha lagi dan menghancurkan rumah warga Palestina.
- 31 Maret 2023 / 9 Ramadhan 1444, di pos pemeriksaan Palestina di Yerussalem Pasukan Israel memperlakukan warga Palestina Seperti Hewan di Kandang. Sementara anak-anak muda warga palestina menaiki “Dinding Apartheid” untuk menghindari pos memalukan, kemudian pasukan Israel melakukan kekerasan ke warga Palestina di Syeikh Jarrah, Yerussalem Timur dan membunuh warga Palestina di gerbang menuju Al-Aqsa, yang pada saat itu korban melindungi Muslimah yang mengalami kekerasan dari pasukan pendudukan.
- 2 April 20223/ 11 Ramadhan 1444, pemukim illegal Israel menjajah Masjid Al-Aqsa lagi dan pasukan Israel membunuh dua warga dalam penyerbuan ke Nablus.
- 5 April 2023 / 14 Ramadhan 1444, sebelum Shubuh mereka menyerang dan ada 12 warga Palestina terluka, malamnya serangan tentara Israel kepada jamaah Masjid Al-Aqsa. Pendudukan mengikat kaki dan tangan puluhan jamaah dengan posisi tengkurap di dalam Masjidil Aqsa. Mereka pun menyerang dengan menggunakan granad kejut dan peluru karet, padahal saat itu posisi shalat belum selesai. Mereka menginjak-injak sajadah yang digunakan umat Muslim saat shalat berjamaah dan menangkap 350 orang warga Palestina yang berada di dalam kompleks Masjidil Aqsa.
Masifnya berita serangan tentara zionis Israel yang biadab menyerang warga Palestina, sekaligus jamaah Masjidil Aqsa hingga menuai kecaman international.
Seorang Presiden Turkiye Recep Tayyib Erdogan, pun mengecam dan mengeluarkan statement, “Menodai Masjidil Aqsa dan menginjak-injak kesuciannya adalah garis merah bagi kami.” (Kamis, 6 April 2023).
Kemudian Menlu Rusia, Maria Zakharova pun angkat bicara mewakili pemerintahan Rusia, bahwa mereka mengungkapkan keprihatinan serius terhadap putaran eskalasi lain antara Palestina dan Israel.
Baca Juga: Muasal Slogan ”Al-Aqsa Haqquna”
Sebagai umat Muslim, hal ini tentu menjadi perhatian penting. Ruang-ruang pengupayaan untuk mengembalikan kebebasan Masjidil Aqsa kembali secara utuh kepada kaum Muslimin terbuka lebar.
Gerakan-gerakan kepeduliaan terhadap Al-Aqsa dan Palestina, memperbanyak literasi mengenai Al-Aqsa dan Palestina, pemboikotan terhadap produk-produk Israel, aksi-aksi solidaritas Palestina, memberi donasi untuk rakyat Palestina, menyiapkan generasi-generasi pembebas Al-Aqsa, dan sebagainya.
Ada juga kegiuatan yang bisa dilakukan, seperti konferensi-konferensi tentang kepalestinaan, serta mengikuti kabar terkini berita-berita internasional tentang Al-Aqsa dan Palestina di antaranya melalui Kantor Berita MINA (minanews.net).
Kita juga bisa mengedukasi masyarakat, terkhusus kaum Muslimin terhadap pentinya mengetahui Al-Aqsa dan Palestina.
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam
Tidak kalah pentingnya tentunya berdoa untuk saudara-saudara kita di Palestina.
Kita tidak bisa hanya sekadar diam membungkam, tapi harus ada yang dilakukan sebagai aksi nyata. Termasuk doa itu juga adalah aksi nyata.
Begtulah, Ramadhan memang bulan jihad, wabil khusus jihad untuk menunjukkan solidaritas terhadap saudara-saudara kita di Palestina, kaum Muslimin di Al-Aqsa.
Maka, saat Palestina terusik, kita pun akan berisik, terusik, untuk ikut serta membelanya, walau dari negeri yang jauh secara fisik, tapi dekat di jiwa. (A/urf/RS2)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof. Anbar: Pendidikan Jaga Semangat Anak-Anak Gaza Lawan Penindasan