Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PERKEMBANGAN ISLAM BAWA PENGARUH POSITIF BAGI SELURUH UMAT MANUSIA

Nur Hadis - Senin, 30 Maret 2015 - 15:33 WIB

Senin, 30 Maret 2015 - 15:33 WIB

773 Views

Imaamul Muslimin, KH. Yakhsyallah mansur, MA saat menyampaikan tausiyahnya pada Tabligh Akbar Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, di Masjid At-Taqwa Kompleks Ma'had Al-Fatah Al-Muhajirun, Lampung, Ahad, (29/3).Photo : Hadis/MINA.
Imaamul Muslimin, KH. Yakhsyallah mansur, MA.Photo : Hadis/MINA.
Imaamul Muslimin, KH. Yakhsyallah mansur, MA saat menyampaikan tausiyahnya pada Tabligh Akbar Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, di Masjid At-Taqwa Kompleks Ma'had Al-Fatah Al-Muhajirun, Lampung, Ahad, (29/3).Photo : Hadis/MINA.

Imaamul Muslimin, KH. Yakhsyallah mansur,MA saat menyampaikan tausiyahnya pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, di Masjid At-Taqwa Kompleks Ma’had Al-Fatah Al-Muhajirun, Lampung, Ahad, (29/3).Photo : Hadis/MINA.

Bandar Lampung, 10 Jumadil Akhir 1436/30 Maret 2015 (MINA) – Perkembangan Umat Islam membawa pengaruh positif bagi seluruh umat manusia. Demikian dasampaikan Imaamul Muslimin, KH. Yakhsyallah Mansur,MA pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, di Kompleks Ma’had Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad (29/3).

“Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Fath ayat ke-29, umat Muhammad akan berkembang sebagaimana tanaman, kuat dan rimbun lalu menaungi siapa saja yang bernaung di bawahnya, “ kata Yakhsyallah.

Menurutnya, tanaman ini berkembang dengan tidak mematikan tanaman yang lain.

“Inilah sifat Islam yang Rahmatan Lil A’lamin, berkembangnya tidak mematikan dan merugikan yang lain, justru nyaman bagi siapa saja yang bernaung di bawahnya, “ katanya.

Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis

Lebih lanjut Yakhsyallah menjelaskan, tidak sebagaimana isu penegakkan khilafah yang ditempuh dengan cara-cara di luar Islam seperti yang dilakukan ISIS.

“Kita bisa lihat beberapa ciri dari kelompok yang menurut mereka akan menegakkan syariat Islam, Khilafah, yaitu dari kekerasannya, lalu dari wilayah Islam tidak hanya di Iraq dan Syam, Islam itu Rahmatan Lil A’lamin, kemudian dari lambangnya, Islam tidak mengenal lambang apalagi diambil dari gambar cincin milik Rasulullah SAW, lalu pengamat justru mengatakan yang di belakang mereka justru non-Muslim,“ paparnya.

Yakhsyallah juga menekankan agar umat Islam berkasih sayang sesamanya, namun juga berhati-hati memaknai sikap keras terhadap orang kafir.

“Pada ayat Asyidda u a’lal Kuffar, Allah memilih kata Kuffar bukan kafirun, ini maknanya sikap keras itu kepada kuffar (sangat kafir). Adapun kepada kafir yang lain kita masih diperkenankan untuk berbuat baik, lihat bagaimana perbedaan Rasul menyikapi Abu Thalib dengan Abu Lahab, “ ujarnya. (L/K08/P4).

Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan

Miraj Islamic News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional