Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkembangan Islam di Australia Meningkat Pesat, Lebih dari 100 Masjid Berdiri

Widi Kusnadi Editor : Zaenal Muttaqin - Rabu, 16 Oktober 2024 - 06:37 WIB

Rabu, 16 Oktober 2024 - 06:37 WIB

33 Views

Penulis Buku "Muslim Melayu Penemu Benua Australia" DR. Chalidin Yacob, MA., JP., (Foto: Hadis/MINA)

Bogor, MINA – Islam berkembang pesat di Australia dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyak warga Australia yang memeluk agama Islam.

Hal itu disampaikan oleh Dr. Teungku Chalidin Yacob, Pendiri Ashabul Kahfi Islamic Centre (AKIC) Sydney, dalam acara silaturahmi di Pondok Pesantren Al Fatah, Cileungsi, Bogor, pada Rabu (16/10).

“Banyak warga Australia yang memutuskan memeluk Islam, dan saya kerap kali menjadi perantara bagi mereka yang ingin mengucapkan syahadat,” ujar Dr. Chalidin.

Ia juga menekankan ajaran Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, tidak hanya untuk kehidupan di dunia, tetapi juga di akhirat.

Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III

Chalidin, yang telah tinggal di Australia sejak tahun 1990-an, mencatat perkembangan Islam yang signifikan di negeri kangguru itu.

Saat ini, umat Islam di Australia telah mendirikan lebih dari 100 masjid dan mushola, serta sejumlah sekolah Islam yang memperkuat pendidikan agama di sana.

“Mendirikan masjid di Australia bukanlah perkara mudah karena proses perizinannya sangat rumit. Oleh sebab itu, kehadiran masjid-masjid di sana merupakan pencapaian luar biasa,” tambahnya.

Dalam dakwahnya, Dr. Chalidin menyoroti pentingnya akhlak karimah sebagai salah satu dasar ajaran Islam.

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Menurutnya, akhlak yang baik menjadi kunci utama dalam berdakwah, khususnya di hadapan non-Muslim, yang sering kali menilai Islam dari perilaku umatnya.

“Akhlak mulia dapat memberikan kekuatan dan makna dalam berdakwah. Sebelum orang non-Muslim mempelajari Al-Qur’an, mereka terlebih dahulu melihat akhlak umat Islam,” tutupnya. (Kmh)

Mi’raj News Agency MINA

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Khadijah
Kolom
Kolom
Indonesia