Jakarta, MINA – Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana mengusung sistem berbasis online demi mengikuti perkembangan zaman. Jadi ke depan tidak ada lagi jualan model konvensional. Basis online ini juga agar tidak kalah bersaing dengan kartel-kartel pangan.
Hal itu disampaikan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) di acara Halalbihalal Perum Bulog dengan insan media di Gedung BULOG Corporate University, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7).
Buwas mengatakan, saat ini Bulog harus mengikuti arus zaman, yang mana teknologi diterapkan di berbagai sektor, sehingga dapat memudahkan akses pelayanan untuk masyarakat, demikian rilis Infopublik yang diterima MINA.
“Sekarang Bulog harus mengikuti perkembangan zaman. Kalau konvensional terus, kita tidak akan bisa. Kalau menerapkan yang konvensi terus, maka kita bisa ketinggalan. Sementara masyarakat kan berharap semua serba cepat,” tambahnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan Bulog sebagai pusat kontrol produksi pangan agar kualitas makanan, minuman, termasuk sembako dapat terjamin.
“Bulog ke depan tak ada lagi konvensional, buka warung kerja sama dengan toko-toko, nanti pelayanannya sudah dengan teknologi. Jadi belanja online bisa kita layani, membangun sistem baru, yang next ke depan saya berharap sistem itu terbangun dan Bulog memiliki pasar yang besar karena memiliki gudang supply yang besar,” ucapnya.
Imbuhnya, produksi makanan dan minuman tersebut nantinya berpusat di Bulog.
“Ini soal jaminan negara, lho. Memang harusnya negara yang pegang kendali, yang kontrol, sehingga tidak ada lagi makanan tidak layak konsumsi dan harus memiliki kualitas yang terjamin,” tegasnya. (R/Gun/RI-1)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj News Agency (MINA)