Al-Quds, 21 Rabi’ul Awwal 1436/12 Januari 2015 (MINA) – Kementrian Imigrasi Israel memperkirakan, aksi penyerangan di Paris akan berdampak pada jumlah eksodus Yahudi Prancis ke Israel tahun 2015 ini.
Harian Israel berbahasa Ibrani Haartz edisi Ahad (11/1) menyebutkan, diperkirakan jumlah imigran Yahudi Prancis ke Israel mencapai lebih dari 10 ribu warga tahun ini.
Sumber Imigrasi menambahkan, teror dan ketakutan yang melanda warga Yahudi di Prancis pasca-penyerangan toko milik warga Yahudi, dimanfaatkan oleh pihak Israel untuk mendorong kepindahan mereka ke wilayah pendudukan Israel di Palestina.
Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Avagdor Liberman serta Menteri Pertahanan dan Militer Mose Ya’lon, menyeru kepada warga Yahudi di Perancis untuk kembali ke tanah air yang mereka klaim ada di Palestina.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Ini tempat paling aman dari gelombang kekerasan yang sedang melanda warga Yahudi Perancis,” ajakan mereka.
Tercatat pada tahun 2014 sekitar 7.000 warga Yahudi Perancis telah berimigrasi ke Palestina.
Sementara itu, Persatuan Ulama di Perancis menyatakan, mengutuk keras aksi penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo Paris oleh kelompok bersenjata yang seolah mengklaim secara sepihak sebagai balasan dari umat Islam.
Ulama Perancis menegaskan bahwa aksi teror kepada majalah satir tersebut jelas bukan ajaran Islam. (L/K02/P4).
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)