Jenewa, 12 Sya’ban 1436/30 Mei 2015 (MINA) – Kepala HAM PBB Zeid Ra’ad Al-Hussein meminta beberapa negara menyelidiki tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan oleh pasukan mereka di Republik Afrika Tengah (CAR), menyusul laporan pelecehan anak oleh pasukan penjaga perdamaian Perancis.
Sebuah pernyataan menyebutkan tuduhan terhadap tentara dari negara-negara lain yang “sangat serius” seputar eksekusi, penculikan dan pemerkosaan, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Permintaan itu muncul setelah adanya laporan mengejutkan bahwa tentara Perancis yang dikerahkan di CAR yang bergolak, dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak dengan imbalan makanan.
14 tentara Perancis berada di bawah penyelidikan setelah sekelompok anak-anak di bawah umur diperkosa di pusat pengungsi di ibukota Bangui antara Desember 2013 hingga Juni 2014.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Zeid mengatakan ada laporan penyalahgunaan oleh tentara dari negara-negara lain juga.
“Tuduhan ini sangat mengganggu,” katanya. “Sebagian insiden tersebut sedang diselidiki dan beberapa negara ternyata telah mengakui bahwa sejumlah tentara terlibat.”
Zeid mengatakan, selain meminta negara-negara yang terlibat untuk melacak dan menghukum pelaku, pihaknya telah mengirimkan tim investigasi ke Bangui.
Meskipun Pemerintah Perancis mengirim polisi untuk menyelidiki tuduhan setelah menerima laporan intern PBB Agustus tahun lalu, namun tidak ada anak-anak atau tentara yang ditanyai dan informasi itu tidak dipublikasikan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Baru setelah surat kabar The Guardian melaporkan skandal itu bulan lalu, penyelidikan umum dilakukan.
Perancis dan PBB telah membantah menutupi skandal itu, tapi seorang pejabat PBB yang membocorkan laporan ke Pemerintah Perancis musim panas lalu, untuk sementara diskor karena membocorkan informasi tersebut.
Pasukan penjaga perdamaian PBB dan Perancis dikirim ke CAR akhir 2013 setelah negara itu dilanda kekerasan sektarian, menewaskan ribuan orang dan sekitar 900.000 mengungsi.
Zeid mengatakan, beberapa negara telah menyelidiki pelanggaran hak asasi oleh pasukan mereka menyusul laporan dari staf PBB di CAR dan telah mengambil “tindakan awal” termasuk sanksi.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Tapi ini tidak cukup,” katanya. “Hukuman harus sesuai dengan kejahatan dan beberapa insiden lainnya dilaporkan tidak mungkin sepenuhnya ditindaklanjuti oleh negara-negara bersangkutan.” (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)