Jenin, MINA – Perlawanan rakyat Palestina di Jenin, Tepi Barat utara, mencatat perkembangan baru dalam operasinya menghadapi pasukan pendudukan Israel yang menyerbu kota, Senin (19/6).
Perlawanan sengit telah menggagalkan upaya penangkapan orang-orang yang dicari dari gerakan Hamas dan Jihad Islam.
Menurut pengamat Muhammad Sobha, apa yang terjadi di Jenin merupakan tanda-tanda perkembangan perlawanan yang mengejutkan pasukan pendudukan. Demikian sumber Quds Press, Selasa (20/6).
Menurutnya, perlawanan baru-baru ini di Jenin menunjukkan perkembangan lebih lanjut dalam penggunaan bahan peledak, yang mencapai hasil setidaknya pada tujuh kendaraan, dan merusak kendaraan lapis baja Israel yang baru digunakan dua tahun lalu.
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki
Sobha menambahkan, perlawanan di Jenin menunjukkan partisipasi faksi yang luas, koordinasi yang tinggi, dan bahkan media perang pada tingkat yang lebih baik daripada sebelumnya.
Dia menunjukkan, apa yang terjadi membingungkan dan mengejukan pasukan pendudukan. Terutama ketika pasukan memasuki kamp untuk menangkap orang yang dicari, tetapi taktik mereka tidak berhasil kali ini.
Bahkan mereka berhadapan dengan sejumlah besar alat peledak, sebuah sejumlah besar peluru, dan sejumlah penyergapan yang tak terduga.
“Kendaraan lapis baja baru pun tidak dapat menahannya, yang membawa mereka ke perhitungan operasional baru. Termasuk helikopter Apache yang terkena peluru para pejuang perlawanan, dan mereka harus mundur,” ujarnya.
Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin
Pasukan pendudukan akan kembali menghitung ulang dan mengubah taktiknya dalam setiap serangan yang akan datang ke lokasi perlawanan yang dikerahkan di Tepi Barat, terutama di Jenin.
Sobha menganalisis, Pasukan pendudukan pasti akan membahas di pimpinan militer internalnya dalam menghadapi perlawanan di Jenin ini.
Pengamat politik Hussam Al-Bawab mengatakan, pendudukan gagal mencapai tujuannya di Tepi Barat, meskipun agresi berlanjut dengan berbagai cara. Mulai dari penangkapan, penghancuran rumah, pembunuhan, pengepungan, penutupan jalan, dan bentuk lainnya.
Dia menambahkan, “Perlawanan membuktikan kemampuannya untuk menghadapi pendudukan dan membayar harga untuk agresinya, dan menunjukkan kepahlawanan dan kemampuan untuk menantang pendudukan dengan senjata yang ada”.
Baca Juga: WHO: Serangan terhadap RS Kamal Adwan di Gaza Harus Segera Dihentikan
“Apa yang terjadi membuktikan bahwa satu-satunya cara untuk melindungi rakyat adalah melalui perlawanan, karena itu adalah dukungan dan penjamin yang kuat dalam menghadapi musuh kriminal ini,” ujarnya.
Kejadian baru-baru ini di Jenin membuktikan bahwa mereka mampu mengembangkan alat dan dapat menciptakan tantangan terus-menerus dalam menghadapi entitas pendudukan.
Al-Bawab mengaitkan perkembangan luar biasa ini dengan dukungan rakyat terhadap perlawanan di Tepi Barat dan kontribusi luar biasa bagi perkembangan dan pertumbuhan kinerjanya dalam menghadapi musuh.
Sebelumnya dilaporkan, sejumlah 6 warga Palestina, termasuk seorang anak, tewas, sekitar 100 lainnya luka-luka, 23 di antaranya luka parah atau kritis, dalam agresi Israel di kota dan kamp Jenin Senin (19/6).
Baca Juga: Kaki Tentara Israel Ini Diamputasi Usai Disergap Hamas
Pasukan pendudukan mengakui bahwa 8 dari tentara mereka terluka, 7 kendaraannya rusak, dan seorang kru Apache yang berpartisipasi dalam agresi terluka.
Jenin adalah sebuah kota pusat pertanian Palestina di Tepi Barat utara, yang merupakan pusat administrasi Kegubernuran Jenin, dan menjadi pusat utama bagi kota-kota sekitarnya.
Jenin berada di bawah administrasi Otoritas Nasional Palestina, yang merupakan bagian dari Area A Tepi Barat.
Jenin dikenal juga sebagai pusat perlawanan rakyat Palestina di Tepi Barat yang paling sengit dihadapi pasukan pendudukan Israel. (R/RS2/P1)
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Mi’raj News Agency (MINA)