Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlawanan Palestina: Pusat-Pusat Bantuan AS di Gaza Adalah Perangkap Mematikan

sri astuti - 50 detik yang lalu

50 detik yang lalu

0 Views

Warga Palestina di Jalur Gaza berkerumun di sekitar pusat distribusi bantuan kemanusiaan yang dikelola GHF, yayasan yang didukung Israel dan AS. (Gambar: Quds News)

Gaza, MINA – Faksi-faksi perlawanan Palestina menyebut, pusat-pusat distribusi bantuan Amerika Serikat di Jalur Gaza telah berubah menjadi perangkap mematikan yang menyasar rakyat Palestina yang kelaparan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Ahad (8/6), faksi-faksi tersebut menekankan bahwa tujuan sebenarnya di balik apa yang disebut “pusat-pusat distribusi bantuan AS” ini adalah untuk membubarkan UNRWA, badan PBB yang mendukung para pengungsi Palestina. Almayadeen melaporkan.

Mereka menjelaskan, di antara tujuan-tujuan yang lebih luas adalah mempercepat pemindahan paksa dan pembersihan etnis di Gaza, mengosongkan Jalur Gaza dari penduduknya, melaksanakan rencana Presiden AS Donald Trump.

Pernyataan itu menambahkan bahwa tujuan dari “pusat-pusat distribusi bantuan” ini adalah menghilangkan masalah Palestina sebagai masalah politik, mengubahnya menjadi masalah bantuan kemanusiaan dan pertolongan.

Baca Juga: Konvoi Kemanusiaan Tunisia Bergerak ke Gaza: Tuntut Diakhirinya Genosida

Faksi-faksi perlawanan Palestina memperingatkan rakyat mereka agar tidak tertipu oleh janji-janji palsu pendudukan, yang dirancang untuk memikat mereka agar meninggalkan UNRWA dan menggantinya dengan sistem alternatif.

Mereka juga meminta organisasi-organisasi hukum internasional dan Arab, serta para pembela keadilan global, untuk meminta pertanggungjawaban lembaga keamanan AS yang tidak manusiawi itu.

Mereka menyoroti bahwa lembaga keamanan AS terlibat dalam aktivitas intelijen yang mencurigakan, sementara lebih dari 126 orang telah mati kelaparan akibat pengepungan Israel.

Faksi-faksi tersebut menuntut peningkatan tekanan pada rezim Israel dan administrasi keamanan AS untuk memulihkan distribusi bantuan kemanusiaan melalui lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan PBB, khususnya UNRWA, dengan menekankan bahwa hanya UNRWA yang memiliki mandat hukum, keahlian praktis, dan kapasitas operasional untuk menangani distribusi bantuan sambil menjaga kelangsungan hidup dan hak asasi manusia dasar penduduk Gaza.

Baca Juga: Israel Serang Madleen, Kapal Ditarik Paksa Menjauh dari Gaza

Dalam konteks yang sama, kantor media pemerintah Gaza menekankan peran penting PBB dalam menyalurkan bantuan, dengan menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi dan melindungi upaya-upaya ini.

Pada tanggal 7 Juni, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) mengakui ketidakmampuannya untuk mendistribusikan paket makanan kepada warga Palestina, dengan mengutip apa yang digambarkannya sebagai “ancaman langsung” dari Hamas, meskipun tidak memberikan bukti atau rincian khusus untuk mendukung klaim-klaim ini.

Yayasan Kemanusiaan Gaza menegaskan dalam rilis resmi bahwa dugaan masalah keamanan telah menghalangi bantuan untuk menjangkau apa yang digambarkannya sebagai “populasi putus asa di seluruh Gaza yang jumlahnya mencapai ratusan ribu.”

Organisasi bantuan yang berpihak pada Israel, yang melakukan semua operasi lapangan dengan koordinasi IOF, mengindikasikan mereka sedang melaksanakan modifikasi operasional sambil berjanji untuk memulihkan layanan distribusi segera.

Baca Juga: ICRC Peringatkan Sistem Kesehatan Gaza Runtuh Akibat Berlanjutnya Agresi Israel

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan korban tewas yang terkait dengan distribusi bantuan pangan yang dikoordinasikan GHF telah meningkat menjadi 110, sementara korban luka-luka melebihi 1.000, dengan banyak korban jatuh di dekat stasiun bantuan sementara di Gaza utara. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pertempuran di Shujaiya, Dua Tentara Israel Tewas Selebihnya Terluka Parah

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Preneur
MINA Health
MINA Preneur