Jakarta, MINA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pemerintah untuk terus memperluas rantai pasok regional (regional supply chain) agar bisa memperkuat peran Indonesia sebagai pemain besar dalam rantai pasok global (global supply chain).
“Sebagai contoh di ASEAN, Indonesia adalah yang terbesar. Di sisi ini, Indonesia bisa berperan bagaimana menguatkan regional supply chain. Setelah regional supply chain diperkuat, dihubungkan dengan global supply chain, dan itu menjadi powerful sekali,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid sebagaimana laporan laman resmi Kadin dikutip MINA, Kamis (5/9).
Dengan memperkuat peran di rantai pasok, Indonesia bisa mengantisipasi bila terjadi dinamika perdagangan dan perubahan rantai pasok.
Dia mencontohkan, saat terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang turut memberikan tekanan ke perdagangan dunia.
Baca Juga: Yayasan Askara Luncurkan Program Pelatihan Keterampilan Tata Boga di Rumah Gizi Bandung
Menurut Arsjad, Indonesia harus bisa mengambil peluang dari kondisi tersebut. Tidak hanya sikap politik yang berjalan secara bebas aktif, tetapi hubungan perdagangan juga harus dilakukan secara bebas aktif.
“Ke depan kita bisa memiliki posisi sangat strategis dan bisa menyuplai ke dua supply chain dan ini menjadi kata kunci untuk rantai pasok Indonesia ke depan,” jelas Arsjad.
Dia mengatakan, untuk memperkuat kinerja perdagangan, Indonesia juga harus melakukan eksplorasi ke negara nontradisional, khususnya ke negara-negara Afrika yang sedang dalam tren pertumbuhan ekonomi tinggi. Dalam hal ini pemerintah bisa menghubungkan rantai pasok di Asia Tenggara, khususnya Indonesia dengan non-traditional market, seperti negara-negara di kawasan Afrika.
“Hal-hal ini sangat penting bagi Indonesia untuk melihat bahwa pasar itu tidak hanya pasar yang kita miliki sekarang tetap harus membuka diri kepada pasar-pasar yang menjadi potensi,” pungkas Arsjad.[]
Baca Juga: Apa Itu Cash Flow? Pengertian, Jenis, dan Dampaknya
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Value