Abu Dhabi, 27 Jumadil Akhir 1436/16 April 2015 (MINA) – Mantan Presiden Yaman yang digulingkan, Ali Abdullah Saleh, telah mengajukan permohonan ke beberapa ibukota negara Teluk untuk bisa keluar dari Yaman, namun ditolak.
Al-Arabiya News Channel melaporkan mengutip seorang pejabat Dewan Kerjasama Teluk (GCC), Saleh telah mengirim utusan ke negara-negara Teluk dalam upaya mendapatkan jalan keluar yang aman bagi dirinya dan keluarganya keluar Yaman dengan menyangkal memiliki hubungan kepada milisi Houthi.
Pejabat GCC itu mengatakan, utusan Saleh mengunjungi ibukota Teluk untuk meningkatkan citra Saleh, Al-Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis (16/4).
Para utusan juga dilaporkan menyatakan Saleh bangkrut, di mana pejabat negara Teluk menyebutnya “bangkrut moral dan politik”.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Sebelumnya, putra Saleh, Ahmed Saleh, dilaporkan mengajukan permohonan kekebalan hukum kepada Arab Saudi dengan imbalan dia akan berbalik melawan milisi Houthi.
Ahmed Saleh menawarkan kudeta dengan 5.000 personel keamanan dan 100.000 anggota sisa-sisa blok Brigade Republik yang setia kepada ayahnya.
Namun penawaran Ahmed Saleh sebagai Duta Besar Yaman untuk Uni Emirat Arab tersebut, ditolak oleh Kerajaan Arab Saudi. (T/P001/R05)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)