Yerusalem, MINA – Otoritas pendudukan Israel pada hari Jumat (22/7) mengeluarkan tender untuk pembangunan 83 unit rumah di pemukiman Givat Hamatos, yang dibangun secara ilegal di Yerusalem yang diduduki. Pembangunan permukiman akan memutuskan kesinambungan geografis Yerusalem dan Betlehem.
Tender itu dikeluarkan beberapa hari setelah kunjungan Presiden AS Joe Biden ke wilayah tersebut, Palinfo melaporkan.
Givat Hamatos dibangun secara ilegal di Gunung Abu Ghneim, antara lingkungan Beit Safafa dan Sur Baher.
Rencana permukiman baru pertama kali dipromosikan dari 2007 hingga 2012 dan mencakup pembangunan sekitar 2.600 unit permukiman, serta kompleks hotel di sepanjang Jalan al-Khalil.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pertengahan November lalu, dilakukan tender baru untuk pendirian 1.257 unit rumah di lokasi yang sama.
Jumat pagi, sekelompok pemukim mendirikan tenda di luar pagar pemukiman Karmiel, yang dibangun secara paksa di al-Khalil.
Langkah ini bertujuan untuk memperluas pemukiman Karmiel dengan mengorbankan tanah Palestina. Para pemukim itu dihadang oleh warga setempat. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon