Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Gereja Ortodoks Tolak Pengubahan Hagia Sophia Jadi Masjid

Rudi Hendrik - Ahad, 5 Juli 2020 - 12:39 WIB

Ahad, 5 Juli 2020 - 12:39 WIB

14 Views

Moskow, MINA – Mengkonversi monumen Hagia Sophia Istanbul dari museum menjadi masjid “tidak dapat diterima”, kata seorang pejabat senior di Gereja Ortodoks Rusia, Sabtu (4/7).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengusulkan untuk memulihkan status masjid Hagia Sophia dari Situs Warisan Dunia yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Hagia Sophia adalah sebuah bangunan abad keenam di jantung kekaisaran Byzantium Kristen dan Kekaisaran Ottoman Muslim yang sekarang menjadi salah satu bangunan milik Turki, monumen yang paling banyak dikunjungi.

“Kita tidak bisa kembali ke Abad Pertengahan sekarang,” kata Metropolitan Hilarion, Ketua Departemen Patriarkat Moskow untuk Hubungan Gereja Eksternal, di televisi pemerintah, demikian yang dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: PM Spanyol: Kami Tidak akan Izinkan Rencana Trump Gusur Gaza

“Kita hidup di dunia multipolar, kita hidup di dunia multi-pengakuan, dan kita perlu menghormati perasaan orang beragama,” katanya.

Dia mengatakan, Gereja Ortodoks Rusia tidak memahami motif mengubahan Hagia Sophia dan yakin bahwa politik dalam negeri berada di belakang gerakan itu.

“Kami percaya bahwa dalam kondisi saat ini tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beragama yang tidak dapat diterima,” kata Hilarion.

Pengadilan Turki awal pekan ini mengadakan dengar pendapat kasus yang bertujuan mengubah bangunan itu kembali menjadi masjid dan akan mengumumkan vonisnya pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Spanyol Janji Lakukan yang Terbaik untuk Bangun Kembali Gaza

Kasus sampai ke pengadilan karena dibawa oleh sebuah LSM untuk melestarikan monumen bersejarah, yang membantah legalitas keputusan pada tahun 1934, pada hari-hari awal negara Turki sekuler modern di bawah Mustafa Kemal Ataturk.

Usulan itu telah dikritik oleh para pemimpin agama dan politik lainnya.

Patriark Ekumenis Bartholomew, yang berbasis di Istanbul dan pemimpin spiritual bagi sekitar 300 juta orang Kristen Ortodoks di seluruh dunia, mengatakan, mengubah Hagia Sophia menjadi masjid akan mengecewakan umat Kristen dan akan “memecah” Timur dan Barat. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jerman Prihatin AS Keluar dari WHO

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia