Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Sikap ICLA Atas Terbunuhnya Imam Masjid Palestina di Malaysia

Hasanatun Aliyah - Senin, 23 April 2018 - 22:22 WIB

Senin, 23 April 2018 - 22:22 WIB

62 Views

Logo Konferensi Pemuda Muslim Internasional untuk Palestina dan Al-Aqsha. (Syubban.org)

ICLA-300x237.jpg" alt="" width="300" height="237" /> Logo Konferensi Pemuda Muslim Internasional untuk Palestina dan Al-Aqsha. (Syubban.org)

Jakarta, MINA – Sejumlah aktivis dan tokoh kemanusiaan yang tergabung dalam Indonesian Consortium for Liberation of Al-Aqsha (ICLA) menyatakan sikap atas terbunuhnya imam masjid Palestina, Profesor Fadi Mohammad Al Batsh di Malaysia.

Profesor Fadi Mohammad Al Batsh, imaam dan juga ilmuan serta peneliti dari Palestina ditembek dua pria tidak dikenal saat hendak melaksanakan shalat subuh di Kuala Lumpur, Sabtu (21/4) dini hari.

Sehubungan dengan pembunuhan itu, dengan ini ICLA beserta seluruh komponen pendukung Konferensi Pemuda Muslim Internasional untuk Palestina dan Al Aqsa menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Menyampaikan duka cita yang sangat dalam atas meninggalnya asy syahid Profesor Fadi Mohammad Al Batsh rahimahullah.
  2. Mengutuk pelaku Penembakan terhadap Profesor Al Batsh di pagi buta saat akan menunaikan sholat shubuh.
  3. Profesor Al Batsh adalah ilmuwan Palestina yang tidak bersenjata, oleh karenanya serangan itu adalah terorisme pengecut dan biadab.
  4. Serangan terhadap Profesor Al Batsh dilakukan secara terencana oleh teroris yang terlatih dan didukung sumber daya besar. Ini adalah usaha licik dari penjajah yang berusaha memadamkan perlawanan atas penjajahan Palestina.
  5. Penembakan Profesor Al Batsh di Malaysia membuktikan bahwa penjajahan terhadap Palestina tidak hanya beroperasi di Palestina, melainkan juga di negeri di mana aktivis-aktivis muaqawwamah berada. Hal ini sekaligus merupakan upaya provokasi terhadap umat Islam di Malaysia dan di mana saja berada.
  6. Mendukung pemerintah Malaysia untuk melakukan semua hal yang perlu dalam mengungkap dan menangkap pelaku penembakan Asy Syahid Profesor Al Batsh.
  7. Mengingatkan pada segenap pembela Palestina dan Al Aqsa untuk senantiasa waspada dan meningkatkan silaturahmi antar umat Islam agar dapat saling menjaga. Karena sesungguhnya umat Islam adalah bersaudara.
  8. Menyerukan kepada umat Islam, aktivis kemanusiaan, dan pemuda muslim khususnya, agar memperkuat kerjasama dalam rangka membela Palestina melawan penjajah.
  9. Sebagai bentuk perlawanan itu, kami mengundang pemuda muslim di mana saja berada untuk bergabung bersama kami dalam kegiatan konferensi pemuda muslim Internasional untuk Palestina dan Al Aqsa pada 30 April-2 Mei 2018 di Bandar Lampung, Provinsi Lampung. (L/R10/P1)

 

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda