London, MINA – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mendesak semua pihak melawan tindakan Islamofobia di tengah penodaan Al-Qur’an yang berulang kali terjadi di Swedia dan Denmark.
Dalam pernyataan terbaru OKI yang dikutip Selasa (15/8), organisasi ini memperingatkan, tindakan yang menghina agama apa pun dapat memicu ketegangan, serta kemarahan, kebencian, dan kekerasan.
OKI juga menggarisbawahi, “semua pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah, harus terlibat mengatasi diskriminasi, xenofobia, dan ujaran kebencian sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional.”
OKI menegaskan, pemerintah tidak boleh mentolerir ekstremisme atau mempromosikan kebencian dan Islamofobia, melainkan mencegah praktik semacam itu.
Baca Juga: IOM: Lebih dari 99.000 Warga Sudan Mengungsi sejak RSF Ambil ALih El-Fasher
“Praktik yang tidak menghormati kepercayaan lain dan yang tidak dapat dikategorikan sebagai kebebasan berekspresi,” tambah pernyataan itu.
Penodaan berupa pembakaran Al-Qur’an terus berulang di Swedia dan Denmark. Aksi tersebut mendapat kecaman luas, khususnya dari negara-negara Islam, termasuk Indonesia. (T/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dianggap Bias, Menhan Israel akan Tutup Radio Angkatan Darat
















Mina Indonesia
Mina Arabic