Peroleh Dana Rp 4 Miliar, Pemprov Sumbar Pulangkan Warganya dari Wamena

Dok foto: RRI

Padang, MINA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat mengatakan telah mendapatkan dana Rp 4 miliar untuk memulangkan warganya dari Wamena, , ke kampung halamannya secara bertahap, setelah terjadinya kerusuhan di sana.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit saat ditanyai wartawan terkait pemulangan warganya, di Kantor Gubernur Sumbar di Padang, Kamis (3/10).

Ia mengatakan, Kamis (3/10) hari ini ada 97 perantau yang terbang dari Bandara Sentani Jayapura langsung ke Bandara Internasional Minangkabu (BIM) Padang.

“Sebanyak 97 orang ini terbang dengan Batik Air yang difasilitasi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Kemarin juga sudah ada yang terbang dari Papua ke BIM dengan biaya pribadi,” ujar Nasrul.

Ia menyebut kebutuhan paling minim Pemprov untuk memulangkan perantau Wamena sekitar Rp 2,5 miliar. Dengan anggaran Rp 2,5 miliar tersebut rencananya Pemprov memulangkan ribuan perantau Minang dengan kapal laut.

“Tapi kini dengan dana Rp 4 miliar lebih, Pemprov merasa bisa memulangkan perantau dengan pesawat terbang,” katanya.

Sejak Selasa kemarin, kata Nasrul, sudah ada 130 perantau yang ikut pulang dengan kapal laut Ciremai bersama perantau dari daerah lain. Sebanyak 130 orang itu ikut berlayar dari  Jayapura menuju pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Nasrul menyebut teknis pemulangan dari Papua akan diurus oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM). Ada IKM di Wamena, IKM Jayapura dan IKM untuk Papua. Proses pemulangan ini juga akan dibantu oleh pihak TNI dan Polri. ”Teknis pemulangan nanti dibantu saudara-saudara kita dari IKM,” ujar Nasrul.

Warga yang ingin pulang ke Sumbar dari Wamena disebutkan Nasrul berjumlah 1.470 orang. Sekarang karena sudah ada yang pulang duluan, jadi tinggal lebih kurang 1.000 warga perantau lagi yang akan pulang ke Sumbar. (T/Ais/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.