Manila, MINA – Departeman Pertahanan Nasional (DND) Filipina pada hari Ahad (10/12) mengatakan, perpanjangan darurat militer di Mindanao sangat penting untuk benar-benar dapat mencegah adanya ancaman dari simpatisan militan Maute-ISIS.
“Ini akan membantu kami melanjutkan momentum upaya melawan ISIS dan simpatisan mereka dan agar mereka tidak berkumpul kembali. Seperti yang Anda tahu ada laporan bahwa mereka merekrut di daerah Lanao, jadi saya pikir ini akan membantu mengurangi aktivitas mereka di lapangan,” kata Kepala Urusan Publik DND Arsenio Andolong dalam sebuah wawancara.
“Jika kita tidak melakukan darurat militer, akan sangat sulit untuk rehabilitasi Marawi dan wilayah perang lainnya yang roboh di daerah tersebut,” tambahnya seperti dilaporkan Philipine News Agency.
Sementara itu, saat ditanya apakah ancaman teror tetap ada di Mindanao, Andolong mengatakan, ada ancaman, meskipun itu sangat relatif.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Pada tanggal 23 Juli, Kongres, memberikan suara 261-18, memperpanjang darurat militer di Mindanao sampai akhir tahun.
Pada bulan Oktober, Lorenzana mengumumkan berakhirnya konflik lima bulan yang panjang antara pasukan pemerintah dan teroris Maute di Kota Marawi setelah kematian pemimpin utama Omar Maute dan Isnilon Hapilon.
Andolong, mendukung juga pendirian Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana yang mengatakan, tidak akan ada gencatan senjata dengan Partai Komunis Filipina Front Demokratik Nasional (CPP-NPA-NDF). (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)