Jakarta, 11 Muharram 1437/12 Oktober 2016 (MINA) – Perpustakaan anak-anak berpotensi mempromosikan gairah membaca dengan merancang program dan kegiatan yang dapat mendekatkan anak-anak dengan kegiatan membaca dan peningkatan literasi akan informasi, termasuk literasi digital.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidrap, Sulawesi tengah, Nur Kana’ah mengatakan perpustakaan anak-anak berpotensi untuk mendukung proses belajar membaca dan memberikan mereka akses ke semua media.
“Perpustakaan semacam ini menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk mengerjakan pekerjaan sekolah, membangun jejaring sosial mereka dan bekerja bersama komunitas,” kata Nur saat acara Kopi Darat di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Rabu (12/10).
Menurut Connecticut State University, Amerika Serikat, pada tahun 2016 Indonesia memiliki tingkat literasi urutan ke-60 dari 61 negara.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Namun menurut Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Toto Suprayitno, literasi ini mungkin saja memiliki konsep yang berbeda antara Indonesia dengan negara lain.
“Jika di Indonesia literasi adalah bisa membaca, sedangkan di Amerika Serikat atau Eropa literasi adalah membaca secara komprehensif, mereka bisa menceritakan kembali dan memahami informasi,” ujar Toto yang juga menjadi pemateri pada acara Kopi Darat tersebut.
Perpustakaan di seluruh dunia tengah mengembangkan inisiatif untuk melibatkan anak-anak dalam membaca, belajar dan tanggung jawab masyarakat. Perpustakaan Anak-anak “My Tree House” (Rumah pohonku) dari Green Children di Singapura adalah perpustakaan pertama di dunia yang digerakkan oleh prinsip-prinsip ‘hijau’, dan bertujuan mendorong anak-anak untuk menumbuhkan keinginan mereka guna belajar dan memelihara lingkungan.
Sementara di Afrika, Uganda Community Libraries Association/Asosiasi Perpustakaan Masyarakat Uganda menyelenggarakan perkemahan bertemakan kesehatan dan teknologi untuk anak-anak pedesaan.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Agar dapat menyelenggarakan kegiatan semacam ini, maka penting untuk mendapatkan pendanaan bagi perpustakaan anak-anak, mengadakan pelatihan pegawai, termasuk tentang TIK (teknologi informasi komunikasi) serta melek imformasi, mendukung jaringan perpustakaan anak-anak dan pendanaan peralatan TIK dan pelatihan TIK untuk para pegawai. (L/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September