Mataram, MINA – Anggota Komisi X DPR RI Laila Istiana mengaku prihatin dengan minat baca dan literasi masyarakat Indonesia yang terbilang rendah. Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara pemeringkatan literasi internasional.
Laila mengatakan, perlu ada terobosan baru dari perpustakaan-perpustakaan daerah untuk menumbuhkembangkan budaya gemar membaca, seperti mengembangkan perpustakaan sebagai sumber informasi dengan konsep yang lebih kekinian atau modern.
“Kami menginginkan perpustakaan menjadi tempat rekreasi, bagaimana caranya setiap akhir pekan perpustakaan itu buka. Kemudian keluarga muda dapat mengajak putera-puteri mereka ke perpustakaan untuk mengisi waktu luang,” papar Laila dalam Kunjungan Spesifik Komisi X di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (8/2).
Dikutip dari laman resmi DPR, ia mencontohkan salah satu perpustakaan di Kabupaten Semarang, yang mana perpustakaan tersebut dikonsepkan dengan kekinian dan tidak seperti kantor. Menurutnya, hal tersebut terbukti dapat menarik minat pengunjung ke perpustakaan, khususnya di akhir pekan.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
“Perpustakaannya adalah taman terbuka, ada saung disitu dan keluarga bisa membaca disitu sambil makan dan minum. Nah, ini terobosan dari Perpusda setempat agar masyarakat mencintai perpustakaan, bukan seperti hanya kantor, tapi bagaimana menjadi tempat rekreasi,” jelas Laila.
Politisi F-PAN ini menyebutkan, akses masyarakat Indonesia terhadap perpustakaan baru mencapai 41 persen dari total penduduk Indonesia yang memanfaatkan perpustakaan, dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan kurang dari 2 persen per hari.
Karena itu, ia menegaskan perlunya komitmen pemerintah pusat melalui Perpusnas serta pemerintah daerah dalam memajukan perpustakaan dan keberpihakan anggaran yang dicerminkan dalam APBD.
Selain itu, ia meminta agar Taman Baca Masyarakat (TBM) dapat mengakses dana desa agar mempunyai sarana prasarana yang cukup, seperti rak buku dan koleksi buku.
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
“Karena bagaimanapun TBM adalah yang langsung berhubungan dengan masyarakat, kalau mereka kekurangan bagaimana bisa minat baca ini meningkat. Anggaran untuk Perpus Daerah harus signifikan sehingga TBM bisa dirasakan manfaatnya,” pungkas politisi dari Dapil Jateng IV itu. (R/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun