Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perpustakaan Saudi Kumpulkan Arsip-arsip Sejarah Palestina

sri astuti - Rabu, 8 Juli 2020 - 21:20 WIB

Rabu, 8 Juli 2020 - 21:20 WIB

12 Views

Pejabat Palestina Serukan Boikot Kedutaan Besar AS yang Baru di Yerusalem (suara palestina.com)

Riyadh, MINA – Perpustakaan Umum Raja Abdul Aziz (KAPL) di Riyadh telah menyusun dan mendigitalkan 820 catatan Pengadilan Syariah Yerusalem, untuk melestarikan koleksi yang terancam punah yang berkaitan dengan sejarah Palestina dan warisan budaya.

Arsip yang dikumpulkan bekerja sama dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), berjumlah lebih dari 250.000 halaman dalam buku dan peta, yang mencakup sejarah Yerusalem sejak 1528 dan tersedia online di Jaringan Perpustakaan UNRWA, MEMO melaporkan.

Sebagai bagian dari proyek ini, KAPL juga telah menerbitkan volume besar bergambar berjudul “Al-Aqsa”, yang berisi banyak koleksi dokumen langka dan foto-foto situs suci, situs warisan termasuk Dome of the Rock dan Masjid Al-Aqsa.

Koleksi-koleksi ini penting dalam melestarikan warisan Palestina yang ingin dihapus oleh Israel dengan praktik dan kebijakannya, terutama status hukum dan historis Yerusalem yang diduduki dan Masjid Al-Aqsa, serta identitas budaya kolektif rakyat Palestina.

Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza

Majed Al-Ahdal, seorang pendukung dokumentasi benda-benda antik, mengatakan kepada Arab News bahwa dokumentasi pada prinsipnya adalah manifestasi dari kemanusiaan dan peradaban, itu adalah kondisi manusia yang mengekspresikan kehidupan individu dan hasratnya yang mendalam untuk keabadian.

Perpustakaan adalah salah satu lembaga paling penting di dunia Arab yang tertarik untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan publikasi intelektual yang berkaitan dengan sejarah dan tradisi wilayah tersebut dalam periode waktu yang signifikan.

“Dokumentasi hari ini adalah cara untuk bertahan dari erosi historis dan identitas setiap manusia,” ujar Al-Ahdal. (T/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ikuti Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas

Rekomendasi untuk Anda