London, MINA – Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), bekerja sama dengan Sindikat Jurnalis Palestina (PJS), dan Pusat Keadilan Internasional untuk Palestina (ICJP), telah meminta tim hukum Bindmans dan Doughty Street Chambers mengajukan aduan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terkait Israel yang targetkan jurnalis.
Anthony Bellanger, Sekretaris Jenderal IFJ, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (3/11), penargetan jurnalis dan organisasi media di Palestina melanggar hak untuk hidup dan kebebasan berekspresi.
“Kejahatan ini harus diselidiki sepenuhnya. Penargetan sistematis ini harus dihentikan. Para jurnalis dan keluarga mereka layak mendapatkan keadilan,” ujar Anthony, Middle East Eye melaporkan.
Mitra di Bindmans, Tayab Ali juga mengatakan, Israel secara sistematis menargetkan, menyerang, melukai, dan membunuh jurnalis untuk mencegah pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusianya, dan ini tidak bisa dibiarkan berlanjut.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Para pengacara bekerja atas nama empat jurnalis Palestina yaitu Ahmed Abu Hussein, Yaser Murtaja, Muath Armaneh dan Nedal Eshtayeh, yang terbunuh atau cacat oleh penembak jitu Israel saat melakukan tugasnya di Gaza, Palestina.
Tiga jurnalis ditembak saat protes pada 2018 dan 2019; Eshtayeh ditembak pada Mei 2015. Semua mengenakan rompi PERS yang ditandai dengan jelas pada saat mereka berada tembakan.
Ali mengatakan, pengaduan itu diajukan dengan tujuan akhirnya mengakhiri impunitas Israel dan memungkinkan pers bebas meminta pertanggungjawaban pihak berwenang Israel dengan benar dan aman.
Mereka mengenakan rompi bertanda PRESS ketika mereka ditembak, dan termasuk di antara 46 jurnalis Palestina yang terbunuh di Israel sejak tahun 2000 tanpa pertanggungjawaban apa pun.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Penargetan terus berlanjut, dengan impunitas yang berkelanjutan. Pada Mei 2021, Israel membom fasilitas media di Gaza, termasuk Alam News, Surat Kabar Al Hayat, Mayadeen Media dan Al Bawaba 24. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon