Melbourne , MINA – Persatuan Mahasiswa Universitas Melbourne (UMSU), Senin (15/8); memberikan suara mosi dukungan atas gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) terhadap pendudukan Israel.
Mosi tersebut menuduh negara Yahudi melakukan apartheid dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina. Jerusalem Post melaporkan.
“UMSU telah memutuskan untuk mengadopsi sejumlah sikap dan tindakan, mengutuk pembersihan etnis Palestina yang sedang berlangsung,” bunyi pernyataan.
UMSU juga mendukung penentuan nasib sendiri rakyat Palestina dan hak mereka untuk terlibat dalam pembelaan diri melawan penjajah mereka, lanjutnya.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Pernyataan menambahkan, penggunaan Zionisme untuk membenarkan pendudukan ilegal Palestina merupakan tindakan rasis dan kolonial.
Lebih lanjut UMSU menuding Israel sebagai “negara apartheid”, berdasarkan tuduhan organisasi hak asasi manusia terkemuka seperti Amnesty International, B’Tselem dan Human Rights Watch.
Para mahasiswa dalam peyataannya juga mengkritik sikap pemerintah Australia atas “dukungannya untuk Israel dan kejahatannya yang berkelanjutan ,termasuk pendudukan, pemukiman, ekspansi, dan pembersihan etnis.”
UMSU menyerukan universitas untuk berpartisipasi dalam boikot akademik dan memutuskan hubungan dengan lembaga, peneliti, dan akademisi Israel.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Organisasi-organisasi Yahudi di Australia mengkritik mosi tersebut, dan mengungkapkan mahasiswa Yahudi di Australia menderita ancaman yang direncanakan.
Organisasi Yahudi melihat pernyataan itu sebagai antisemitisme, dan menyebutkan, “tindakan Israel tidak mewakili komunitas Yahudi.” (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas