
Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza berdiri di perbatasan memandang ke wilayah pendudukan Israel. (Foto: Istimewa)
Doha, MINA – Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) yang bermarkas di Doha, Qatar, mengadakan aksi di negara-negara di seluruh dunia yang mendukung hak warga Palestina untuk kembali ke tanah milik mereka.
“Pengungsi Palestina menuntut untuk kembali ke tanah di mana mereka dideportasi dari tahun 1948,” menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh IUMS.
Kelompok itu mengutuk kejahatan Israel di Palestina dan mendesak mereka mengembalikan tanah yang dirampas oleh mereka.
Kelompok itu mengatakan, normalisasi dengan Israel tidak dapat merampas hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka pada saat pengepungan dan permukiman Israel meningkat.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Kembali Sergap Pasukan Pendudukan di Khan Younis
Kelompok ini menyeru orang-orang di negara-negara seluruh dunia untuk mengatur protes di alun-alun dan di depan kedutaan dan konsulat untuk mendukung Palestina.
Otoritas Palestina telah menyatakan, hari Sabtu (31/3) sebagai hari berkabung nasional setelah 17 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dalam demonstrasi damai di perbatasan Gaza.
Pembunuhan yang juga melukai lebih dari 1.400 warga Gaza, terjadi ketika lebih 30.000 warga Palestina berdemo di dekat perbatasan Gaza-Israel dalam menandai peringatan ke-42 Hari Tanah.
“Sekolah, universitas, serta semua lembaga pemerintah di seluruh negeri akan dihentikan pada Sabtu, sesuai keputusan Presiden Mahmoud Abbas untuk menyatakan hari berkabung nasional bagi jiwa para syuhadah,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan Jumat, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Kepala UNRWA Tolak Rencana Israel Ganti Sistem Distribusi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Demonstrasi hari Jumat memperingati Hari Tanah, ketika pada tanggal 30 Maret 1976 enam warga Palestina yang tidak bersenjata dibunuh oleh pasukan Israel. Mereka terlibat dalam protes terhadap keputusan pemerintah Israel untuk mengambil alih lahan luas milik warga Palestina.
Aksi pawai Jumat yang dinamai “Great Return March” itu menyerukan hak pulang bagi para pengungsi Palestina ke tanah miliknya.
Sekitar 70 persen dari dua juta penduduk Gaza adalah keturunan orang Palestina yang diusir dari wilayah yang diambil alih oleh Israel selama perang 1948, yang dikenal orang Arab sebagai Nakba. (T/P3/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)