Tegal, 2 Rabi’ul Akhir 1438/31 Desember 2016 (MINA) – Persatuan umat Islam di seluruh dunia bukan sekadar menjadi sebuah kewajiban, tetapi hal itu merupakan kebutuhan umat yang harus segera terwujud ditengah-tengah keterpurukan umat saat ini.
Hal itu disampaikan oleh ketua panitia tablig akbar Jamaah Muslimin (Hizbullah) M. Zainal Muttaqien dalam sambutannya di Masjid Agung Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (31/1).
“Perbedaan di tengah-tengah umat Islam adalah fakta yang tidak bisa kita pungkiri. Namun, perlu ada kearifan dari semua pihak untuk tetap menjaga persatuan. Perbedaan tidak dilarang, yang dilarang adalah perpecahan dan itu merupakan bentuk penyimpangan terhadap syariat,” kata Zaenal.
Lebih lanjut, aktifis Islam pemuda Tegal itu menyatakan, jika melihat kondisi umat Islam di Timur Tengah yang terus-menerus dilanda krisis, cukuplah itu menjadi pelajaran bagi kita betapa pentingnya persatuan umat.
“Krisis di Suriah, Mesir, Libya dan kondisi Muslim di Rohingya yang terus teraniaya cukuplah menjadi peringatan bagi kaum Muslimin untuk segera mewujudkan persatuan. Hanya dengan persatuan umat, kita akan memiliki kewibawaan di hadapan masyarakat internasional, terutama masyarakat non-Muslim,” ujarnya.
Pimpinan Jama’ah Muslimin Jawa Tengah Nurokhim mengatakan bahwa Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa Tengah mengadakan Tabligh Akbar di Masjid Agung Slawi, Tegal, Jawa Tengah pada 30 Desember 2016 – 1 Januari 2017 .
“Tabligh Akbar ini sudah rutin diadakan setiap tahunnya. Untuk acara kali ini kita mengangkat tema ‘Membangun Persatuan dan Kesatuan Umat yang Rahmatan lil Alamin’,” kata Nurokhim.(L/P02/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar