Beijing, 16 Muharram 1437/29 Oktober 2015 (MINA) – Persiapan bagi pembukaan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) berjalan lancar, dan penilaian akan segera mulai untuk tahap pertama dari berbagai proyek investasi, demikian penjelasan Chen Huan, yang bertanggung jawab atas persiapan untuk peluncuran bank.
“Kami berencana untuk memulai bisnis bank kami pada akhir tahun ini dan kami akan secara resmi meluncurkan AIIB tahun depan,” katanya di Beijing, Kamis.
Semuanya berjalan lancar sesuai dengan jadwal kami. Kami siap untuk memulai penilaian terhadap proyek-proyek investasi, ujarnya kepada Xinhuanet, sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Setelah proyek-proyek investasi disetujui oleh dewan direksi, proyek akan mulai segera,” tambah Chen.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Chen juga mengatakan bank akan menetapkan prioritas dalam pemilihan proyek dalam proyek-proyek infrastruktur, terutama proyek-proyek energi, transportasi, pembangunan pedesaan dan logistik.
Cina kini mempercepat proses persetujuan untuk perjanjian AIIB, yang akan meletakkan kerangka hukum bagi bank itu. Dengan modal dasar sebesar 100 miliar dolar AS, AIIB dirancang untuk membiayai infrastruktur di Asia.
Cina, India dan Rusia adalah tiga pemegang saham terbesar.
Indonesia resmi tergabung sebagai salah satu dari 57 negara pendiri AIIB. Dengan modal disetor sebesar US$ 672,1 juta dalam lima tahun, Indonesia menjadi donatur terbesar kedelapan AIIB.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Kementerian Keuangan melalui situs resminya melaporkan, Menkeu Bambang P.S. Brodjonegoro menjadi salah satu penandatangan naskah Article of Agreement (AoA) pendirian AIIB di Beijing, pada 29 Juni lalu. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agen (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon