Banda Aceh, MINA – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama RI Sri Ilham Lubis menyebutkan, saat ini proses persiapan untuk layanan akomodasi, katering, dan transportasi bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi bisa dipastikan selesai 100 persen.
Dirinya menambahkan, pengurusan kebutuhan jamaah haji Indonesia selama di Arab Saudi sudah dimulai sejak tahun lalu, saat penandatangan MoU Menag dengan perhajian Arab Saudi, termasuk penetapan kuota untuk Indonesia.
“Alhamdulillah untuk progres penyediaan transportasi, konsumsi dan akomodasi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi sudah siap 100 persen,” ujar Sri Ilham Lubis, Jumat (10/5).
Ada beberapa perbedaan dan peningkatan pelayanan di Arab Saudi dibanding tahun lalu, di antaranya layanan katering di Arafah, kalau tahun lalu jamaah yang tiba siang hari di Arafah tidak semuanya diberikan makan, akan tetapi tahun ini seluruh jamaah yang sampai siang hari di Arafah semuanya mendapat konsumsi.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Kemudian untuk transportasi, seluruh jamaah di mekkah akan mendapatkan Bus shalawat, tahun lalu hanya jamaah yang menempati hotel dalam radius 1,5 km dari Masjidil Haram, tetapi tahun ini semuanya.
Begitu juga dengan hotel yang telah disewakan di Madinah dengan menggunakan sistem fullbooking, lebih banyak dibandingkan dengan sistem blocking card, jadi tahun lalu menggunakan sistem fullbooking hanya 50 persen, tahun ini meningkat 72 persen.
Sedangkan di bandara, jamaah haji akan menikmati fasilitas fasttrek, mereka tidak perlu lagi mengurus bagasinya di bandara, kalau tahun lalu jamaah haji masih mengurus bagasi dibandara sehingga jamaah masih membutukan waktu yang cukup lama untuk mengurus bagasinya.
“Lalu tahun ini mereka tidak perlu lagi sidik sepuluh jari di bandara, cukup satu kali sidik jari saja dan setelah itu mereka bisa langsung naik Bis dan diantarkan ke hotel yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Ia juga meminta kepada calon jamaah haji untuk memberi tanda pengkodean pada bagasi jamaah, termasuk tanda pada passport dan juga kursi roda jamaah. Karena nanti bagasi jamaah dan passport itu akan ditangani oleh pihak Arab Saudi.
Sehingga pihaknya perlu memberikan tanda yang memudahkan mereka untuk mengelompokannya, dan mengantarkannya sampai ke hotel jamaah.
Selain itu, untuk Armina, tahun ini tenda jamaah haji di Arafah akan disediakan AC dengan menggunakan verion yang akan sangat dingin suhunya.
Kemudian pihaknya juga sudah menyesuaikan citarasa masakan jamaah sesuai selera daerah masing-masing. Ini suatu keuntungan dan memudahkan untuk komunikasi.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Sri menjelaskan, di Armina di Arafah tendanya sudah tenda baru, menggunakan AC, penerangan menggunakan LED, karpetnya juga kualitas bagus, inikan sudah peningkatan semuanya, hingga nanti dalam pelaksanaannya bisa terwujud.
Untuk kuota penambahan 10.000 jamaah, pihaknya juga sudah mendapatkan informasi dari pihak muassasah tentang ketersediaan hotel di Arab Saudi
“Tidak hanya untuk penempatan jamaah di Armina saja, tetapi layanan yang dibutuhkan oleh jamaah tambahan ini juga sudah kita siapkan semua,” tutup Sri. (L/AP/RI-1 )
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah