Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persis: Politik Salah Satu Penyebab Perpecahan Umat Islam

kurnia - Senin, 24 Mei 2021 - 19:43 WIB

Senin, 24 Mei 2021 - 19:43 WIB

14 Views ㅤ

Foto: MINA
Foto: MINA

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) KH Jeje Zaenudin mengatakan, politik menjadi salah satu penyebab perpecahan umat Islam, karena itu gerakan mempersatukan Islam dengan politik dapat mengabaikan kepentingan umat Islam.

“Merealisasikan persatuan Islam dalam bentuk kerja sama  segala aspek kehidupan merupakan kewajiban utama termasuk demi terwujudnya kemaslahatan dan tercapainya kebahagiaan hidup dunia akhirat,” kata Jeje saat menerima kunjungan silaturahmi Pimpinan Wilayah Pemuda Persatuan Islam (PW Pemuda Persis) DKI Jakarta di Bekasi, Senin (24/5).

“Namun menjadikan isu persatuan Islam sebagai gerakan politik praktis, seperti mengklaim satu-satunya partai yang berideologi Islam tidaklah tepat, terutama untuk konteks Indonesia saat ini,” kata ustaz Jeje.

Ustaz Jeje yang juga Ketua MUI Pusat mengatakan, gerakan mempersatukan Islam dengan politik dapat mengabaikan kepentingan umat Islam yang lebih luas. Bahkan, seringkali terjadi sebaliknya, yaitu politik menjadi salah satu penyebab perpecahan umat.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

“Solusi yang harus dilakukan saat ini bagaimana merumuskan gerakan politik mempersatukan umat. Bukan wacana membangun persatuan Islam untuk kepentingan politik praktis jangka pendek,” ujarnya.

Ia berpendapat, dalam mewujudkan persatuan Islam di tengah keberagaman Islam Indonesia dapat dilakukan melalui lima hal. Pertama, membangun persatuan di atas prinsip-prinsip dan pokok-pokok ajaran Islam.

“Sebab menyatukan seluruh umat Islam melalui seluruh bagian detail ajaran Islam adalah suatu yang mustahil di tengah beragamnya mazhab, Ormas, dan partai,” tuturnya.

Kedua, membangun persatuan di atas prinsip-prinsip kesepakatan berbangsa dan bernegara. Ketiga, membangun persatuan dalam dua tataran, persatuan internal umat Islam dan persatuan di antara pemeluk-pemeluk agama yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

“Keempat, membangun persatuan di atas prinsip-prinsip kerja sama pada masalah yang disepakati dan bertoleransi pada masalah yang dipersilisihkan. Dan kelima, membangun kesetaraan dan meninggalkan hegemoni satu kelompok atas kelompok lain yang berbeda,” ujarnya. (R/R4/P1)

 

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Dunia Islam