Florida, MINA – Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan, “sejumlah personel Amerika Serikat sedang menjalani evaluasi karena cedera otak traumatis” setelah serangan rudal besar-besaran oleh kelompok anti-teror Irak di pangkalan udara Ain al-Asad.
CENTCOM mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pangkalan udara di provinsi barat Anbar menjadi sasaran “beberapa rudal balistik dan roket,” tetapi menolak memberikan rincian mengenai tingkat cederanya.
Sebelumnya, laporan Irak mengatakan, empat puluh rudal menargetkan pangkalan udara tersebut pada Sabtu malam (20/1). Press TV melaporkan.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan pada Ahad (21/1), personel militer Amerika yang menjadi sasaran serangan roket menderita apa yang disebut luka “ringan”.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Pejabat itu menambahkan bahwa seorang anggota pasukan keamanan Irak juga terluka dalam serangan terhadap pangkalan udara Ain al-Asad, yang menampung pasukan pendudukan AS di Provinsi Anbar Irak.
Dalam pernyataan di saluran Telegramnya, Perlawanan Islam di Irak, sebuah koalisi kelompok bersenjata anti-teror Irak, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan udara Ain al-Asad pada Sabtu malam.
Perlawanan Islam menekankan bahwa pangkalan itu menjadi sasaran sejumlah besar rudal dan roket “yang langsung mengenai sasarannya.”
Pernyataan itu mengatakan, serangan roket skala besar itu dilakukan sebagai pembalasan atas dukungan AS terhadap perang genosida Israel di Jalur Gaza yang diblokade. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina