Jakarta, 4 Shafar 1438/4 November 2016 (MINA) – Ribuan personel dari gabungan antara TNI dan Polri siap mengawal aksi damai, puluhan di antaranya menyambut dengan membaca “Asmaul Husna”.
“Terimakasih bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah menyampaikan aspirasinya, kami segenap jajaran Polri akan menyambut aksi damai ini dengan membaca kalimat-kalimat yang dicintai Allah yaitu asmaul husna,” kata Komandan Pasukan Asmaul Husna yang juga Wakapolres Jakarta Timur, Arief Rahman di hadapan ratusan ribu peserta aksi damai, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (4/11).
“Semoga kita semua dilindungi oleh Allah, dan kami mengimbau seluruh masyarakat agar tidak berbuat onar, tidak berbuat hal-hal yang justru akan merugikan kita semua,” katanya.
Massa yang hadir datang dari berbagai elemen masyarakat dari berbagai daerah dan organisasi serta lembaga keagamaan seperti Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI), Nahdlatul Ulama (NU), Jamaah Muslimin, Majelis Rasulullah, Majelis Adz Dzikra, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islam (Hasmi), Hizb Dakwah Islam, dan puluhan ormas Islam lainnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Aksi Bela Islam II yang digelar atas inisiatif dari beberapa elemen umat Islam dari berbagai daerah untuk menuntut penegak hukum seadil-adilnya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Pernyataan Ahok di Kabupaten Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 lalu yang menyulut kontroversi dan ketidaknyamanan di tengah umat Islam, berujung pada penyelidikan kepolisian.
Sebelumnya, Aksi Bela Islam I digelar di Jakarta pada 10 Oktober 2016 lalu. Sebagaimana laporan kepanitiaan Aksi Bela Islam atas nama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), aksi Bela Islam adalah Jihad Konstitusional yang merupakan murni Aksi Penegakan Hukum, bukan Aksi SARA ataupun aksi politik Pilkada.
Peserta yang ikut hadir dalam acara aksi damai bukan hanya dari jakarta dan sekitarnya, tetapi juga dari berbagai wilayah di Jawa, Kalimantan, Sumatera, hingga Nusa Tenggara Timur. (L/P011/P4).
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)