Gaza, MINA – Pertahanan Sipil Palestina mendesak organisasi HAM dan kemanusiaan internasional segera campur tangan guna memungkinkan akses bagi tim penyelamat untuk menyelamatkan warga Gaza, yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur oleh serangan Israel.
Pertahanan Sipil Gaza telah menerima banyak permohonan mengenai orang-orang yang terjebak hidup-hidup di bawah reruntuhan rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal yang dihancurkan oleh tentara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, wilayah yang telah menjadi sasaran “penghancuran luas dan pembersihan etnis selama lebih dari sebulan.”
“Kami menerima permohonan mendesak tentang keberadaan para penyintas di bawah reruntuhan beberapa rumah dan bangunan tempat tinggal yang dihancurkan oleh pendudukan Israel di area proyek Beit Lahia di Gaza Utara,” kata sebuah pernyataan dari departemen tersebut yang dikutip Anadolu, Rabu (6/11).
Ia juga memperingatkan diamnya dunia internasional yang berkelanjutan mengenai agresi dan arogansi Israel, yang dapat menyebabkan eksekusi warga yang masih hidup yang terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka yang hancur, yang disebutnya sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional.”
Baca Juga: Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Baru di Gaza Utara
“Warga di Gaza Utara menghadapi kematian dan pemusnahan Israel dalam diam, sementara Pendudukan telah sepenuhnya mengganggu operasi tim kami, menyita kendaraan dan peralatan mereka, mengungsikan mereka dan menangkap beberapa orang,” kata Pertahanan Sipil yang menjadi ujung tombak dalam menyelamatkan korban-korban serangan Israel.
Badan tersebut mencatat, untuk hari ke-14 berturut-turut, tentara Israel telah mencegah tim melakukan operasi mereka di Gaza Utara.
Tentara Israel mengepung Gaza Utara bulan lalu, mengeklaim bahwa mereka mencoba menghentikan kelompok Hamas berkumpul kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan secara paksa mengungsikan penduduknya.
Lebih dari 1.800 orang telah tewas sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan Palestina. Makanan dan bantuan lainnya sangat terbatas.
Baca Juga: Netanyahu Pecat Menhan Yoav Gallant
Israel terus melancarkan serangan dahsyat di Gaza sejak aksi perlawanan dengan serangan lintas batas oleh Pejuang yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan hampir 43.400 orang syahid dan membuat daerah kantong itu hampir tidak dapat dihuni.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di daerah kantong yang diblokade itu. []
Mi’raj News Agency (MINA)