Gaza, 4 Dzulqa’dah 1435/30 Agustus 2014 (MINA) – Khutbah Jumat pertama di Jalur Gaza setelah gencatan senjata permanen, diisi tausiyah wajibnya menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam dalam perjuangan hingga bangsa Palestina merdeka dan Masjid Al-Aqsha bebas dari pendudukan Israel.
Syaikh Khalil Al-Hayyah, anggota Biro Politik Hamas dalam khutbah Jumat (29/8) di reruntuhan Masjid Al-Murabbithin, timur Kota Gaza, mengingatkan orang-orang Arab dan umat Islam di seluruh dunia untuk semakin mempererat persatuan umat Islam dalam perjuangan Palestina.
“Kita umat Islam wajib terus menjaga persatuan dalam perjuangan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsha,” tegasnya.
Dia menambahkan, terbentuknya pemerintahan Palestina bersatu merupakan faktor kemenangan perjuangan, di samping kekompakan para pejabat dengan rakyatnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza melaporkan, Khalil Al-Hayyah merupakan salah satu anggota Biro Politik Hamas yang mengikuti perundingan gencata senjata di Kairo, Mesir.
Kepada media MINA, Al-Hayyah menyampaikan salam untuk rakyat Indonesia yang telah memberi dukungan terhadap perjuangan Palestina, serta berharap dapat bersama-sama membebaskan Al-Aqsha.
“Kami atas nama para syuhada, atas nama korban luka-luka, atas nama rakyat Palestina menyampaikan salam hormat kami kepada rakyat Indonesia,” ujar Al-Hayyah, yang istri dan anaknya syahid akibat serangan Israel.
Sementara itu di Tepi Barat, Mufti Al-Quds Syaikh Muhammad Hussein dalam khutbah Jumat di Masjid Al-Aqsha hari yang sama, juga mengingatkan pentingnya persatuan menghadapi pendudukan Israel terhadap Palestina.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Seluruh komponen perjuangan Palestina wajib menjaga persatuan barisan, opini, solidaritas dan sikap guna mencapai tujuan. Ini yang paling penting, jangan ada perselisihan,” serunya.
Dia menegaskan, perselisihan dalam perjuangan menurutnya, hanya akan menyebabkan kegagalan, seperti dimuat pada laman berbahasa Arab, Al-Mashadir.
Mufti Hussein juga menyeru kepada seluruh umat Islam di dunia untuk bersatu padu menghentikan tindak kejahatan Israel yang telah melampaui semua batas kemanusiaan, dan telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Ia juga meminta umat Islam dan dunia internasional untuk mengajukan tindak kejahatan Israel ke Pengadilan Internasional untuk menerima hukuman pidana.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam khutbahnya, ia juga mengecam pihak keamanan Israel atas perlakuan pembatasan terhadap warga Palestina di sekitar Al-Quds yang hendak melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Al-Aqsha.
“Ini juga termasuk pelanggaran kebebasan beribadah, apalagi ini Masjid Al-Aqsha adalah tempat suci dan milik semua umat Islam di seluruh dunia ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Waqaf Al-Quds, Syaikh ‘Azzam Al-Khatib juga mengecam tindakan intervensi pasukan keamanan Israel yang ikut campur terhadap urusan Masjid Al-Aqsha.
Menurutnya, pihak yang bertanggungjawab atas Masjid Al-Aqsha adalah Badan Waqaf Palestina dan bukan keamanan Israel atau lainnya, yang memang sama sekali tidak memiliki hak untuk melakukan intervensi terhadap Al-Aqsha. (T/P4/R05).
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka