Damaskus, MINA – Delegasi Hamas tiba di Damaskus pada Rabu (19/10) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Bashar Al-Assad, dalam kunjungan pertama sejak kelompok Islam Palestina tersebut memutuskan hubungan dengan Suriah satu dekade lalu.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, adalah salah satu sekutu terdekat Assad. Namun, Hamas meninggalkan Suriah pada 2012 setelah mengutuk penindasan brutal pemerintah Assad terhadap protes damai pada Maret 2011, yang memicu jatuhnya negara itu ke dalam perang saudara.
“Delegasi Hamas tiba di Damaskus dalam kunjungan dua hari,” di mana faksi-faksi Palestina bertemu Assad, kata pemimpin Front Perjuangan Rakyat Palestina Khaled Abdel Majid, Nahar Net melaporkan.
Kunjungan delegasi Hamas, yang dipimpin oleh Kepala Hubungan Arab Khalil al-Hayya, terjadi setelah kelompok Islam itu menandatangani kesepakatan rekonsiliasi dengan Fatah, saingan Palestinanya, di Aljazair pekan lalu. Kedua faksi berjanji untuk mengadakan pemilihan pada Oktober tahun mendatang dalam upaya untuk menyelesaikan 15 tahun keretakan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Itu juga terjadi setelah Hamas mengumumkan, ingin melakukan normalisasi dengan Damaskus mengutip “perkembangan regional dan internasional yang cepat seputar tujuan kita dan bangsa kita”.
Pengamat mengatakan itu merujuk pada semakin banyak pemerintah Arab yang telah menormalkan hubungan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Seorang pemimpin Hamas mengatakan, kelompok itu berencana membuka kembali kantornya di Damaskus, tetapi “terlalu dini” untuk berbicara tentang relokasi markasnya ke ibu kota Suriah.
Pencairan hubungan antara Hamas dan Damaskus ditengahi oleh Teheran dan kelompok Hizbullah Lebanon, kata seorang sumber senior Hamas. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama