New York, MINA – Pertama dalam sejarah, Palestina dipercaya memimpin pertemuan-pertemuan anggota Kelompok 77 atau disebut dengan “G77 Plus Cina” mulai 1 Januari mendatang, demikian keputusan Sidang 134 negara anggota kelompok tersebut dalam rangkaian sidang Majelis Umum PBB ke-73, Kamis (27/9).
Sidang tersebut dengan suara bulat memilih Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagai ketua kelompok beranggota 134 negara anggota PBB plus Cina yang juga bergabung dalam kelompok negara berkembang ini, menggantikan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, sebagai ketua kelompok saat ini.
Perwakilan dari 134 negara berkembang di PBB telah memilih negara Palestina yang di PBB bersatus pengamat, sebagai Ketua G77 Plus Cina dalam pertemuan para menteri luar negeri anggota Kelompok yang ke-42 itu.
Palestina akan mengambil alih kepemimpin kelompok itu dari Mesir mulai tanggal 1 Januari tahun depan.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Dengan demikian Palestina akan memimpin kelompok 134 negara yang mewakili 80% populasi dunia,mengambil alih kepemimpinan kelompok dan bernegosiasi dengan mitra lain dan negara anggota organisasi pada semua permaslahan mengenai perkembangan, kemanusiaan dan hukum dalam agenda PBB 2019.
Isu-isu yang akan diangakat seperti perubahan iklim, dokumen akhir dari Forum Pembiayaan untuk Pembangunan, serta “Deklarasi Kementerian” dari Para Menteri Luar Negeri G77 Plus Cina.
Hal itu termasuk mereformasi sistem pembangunan PBB dan berbagai forum tahunan seperti Forum PBB tentang Hutan serta komite khusus seperti Komisi PBB untuk Perempuan, Komite PBB untuk Statistik dan banyak topik lainnya.
Palestina akan memimpin upaya G77 Plus Cina baik dalam menyajikan sudut pandang kelompok dalam topik yang dibahas, atau dalam mencapai hasil terbaik saat menegosiasikan output yang terkait dengan topik-topik tersebut.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Selain itu, Negara Palestina akan terus bekerja untuk memastikan pelaksanaan 17 tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional, pertama dan terutama memerangi kemiskinan di semua dimensinya di mana ratusan juta orang di seluruh dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour menyatakan, pemilihan tersebut membuktikan bahwa negara Palestina memiliki sumber daya manusia yang sanggup mengambil tugas rumit mengkoordinasi kelompok besar di PBB.
“Kami akan bernegosiasi mewakili 135 negara,” kata Mansour, mencatat bahwa “Negara Palestina menjadi negara ke-135 dalam G77 Plus Cina.”
Pemilihan Palestina sebagai pemimpin G77 juga membuktikan sikap penolakan terhadap Israel dan Amerika Serikat, yang berpendapat bahwa status Palestina di PBB tidak berarti.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
G77 adalah sebuah badan kumpulan dari sepertiga negara anggota PBB, berdiri pada Juni 1964. Lembaga ini memiliki misi menyampaikan suara anggota sebelum 193 anggota Majelis Umum PBB membuat keputusan tertinggi di PBB.
Meskipun bukan menjadi anggota sepenuhnya PBB, Palestina diakui oleh 136 anggota PBB dan sejak 2012 memiliki status non-anggota negara pengamat.(T/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam