Tangerang, MINA – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meresmikan Satgas Langit Biru dan Gerakan Kembalikan Langit Biru Kita sebagai langkah konkret mewujudkan kualitas udara dan lingkungan yang lebih baik. Inisiatif ini menjadi yang pertama dilakukan di wilayah Jabodetabek.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq yang hadir dalam peresmian, Sabtu (9/8), menyatakan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap gerakan ini.
“Kota Tangerang menjadi daerah pertama yang memulai di Jabodetabek. Maka saya, selaku Menteri Lingkungan Hidup, siap mendukung penuh gerakan Satgas ini demi terwujudnya lingkungan hidup yang baik bagi masyarakat, khususnya di Kota Tangerang,” ujarnya.
Hanif mengungkapkan, kualitas udara di Jabodetabek dalam lima hingga enam tahun terakhir masuk kategori tidak bersih. Namun, langkah Pemkot Tangerang dinilai sebagai terobosan berani untuk mengembalikan udara sehat bagi warganya.
Baca Juga: Tanggul Jebol, Perumahan di Kemang Bogor Terendam Banjir
“Saya harap langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Jabodetabek, sehingga upaya mewujudkan lingkungan bersih dan sehat untuk anak cucu kita dapat berlangsung berkesinambungan,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Sachrudin menegaskan, deklarasi Satgas Langit Biru menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam mengembalikan kebersihan udara dan mewujudkan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
“Udara dan lingkungan yang bersih adalah hak semua warga. Ini adalah upaya kolektif untuk memenuhi hak tersebut,” kata Sachrudin.
Menurutnya, komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha akan menjadi modal utama dalam mengendalikan pencemaran udara demi terwujudnya Kota Tangerang yang bersih dan sehat.
Baca Juga: HUT RI, Khofifah Imbau Masyarakat Kibarkan Merah Putih, Bukan Bendera One Piece
“Kami bersama seluruh elemen masyarakat akan terus bergerak dan menjaga kebersihan lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Data IQAir pada 2024 mencatat, kualitas udara di wilayah Jabodetabek kerap masuk kategori unhealthy atau tidak sehat, terutama pada musim kemarau. Polusi udara berasal dari kombinasi emisi kendaraan bermotor, industri, pembakaran sampah, dan faktor cuaca.
Gerakan Satgas Langit Biru diharapkan menjadi model pengelolaan lingkungan perkotaan yang dapat direplikasi di daerah lain, mengingat tantangan polusi udara telah menjadi isu strategis nasional. []
Baca Juga: Ternyata 150 Ribu WNI Bekerja di Kamboja, Waspadai Penipuan Rekrutmen Online