Yerusalem, MINA – Pertama kali buka setelah dua bulan tutup karena pandemi Corona, 50.000 jamaah menghadiri shalat Jumat (5/6) di Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Departemen Wakaf Islam mengatakan, kaum Muslimin secara bertahap memasuki Al-Aqsa di bawah penjagaan ketat pasukan pendudukan Israel.
Dalam khutbahnya, imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Muhammad Salim, Al-Khatib menekankan bahwa “kemunduran yang sebenarnya adalah kemunduran umat dalam agamanya.” Quds Press melaporkan.
“Kemunduran itu adalah kemunduran dalam taat kepada Allah. Maka nuansa Idul Fitri ini kita jadikan sebagai pembukaan kemenangan dan pendorong perjalanan keimanan ke depan,” katanya.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Adapun Hari Naksah atau hari kemunduran tidak akan terjadi selama warga tidak menyerahkan tanah, dan kita harus berprinsip, “Bumi adalah raga dan jiwa kita.”
Dia menekankan bahwa ” Yerusalem dan Al-Aqsa adalah hak kita menurut agama, akal dan sejarah. Keduanya adalah kedaulatan umat Islam.”
Jumat (5/6) bertepetan dengan peringatan ke-53 Hari Naksah atau perang 5 Juni 1967, yang berakhir dengan pendudukan Israel di wilayah besar tanah Palestina, Mesir, dan Suriah. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel