Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama Kali AS dan Inggris Serang Sanaa dengan Pesawat Pengebom Siluman

Rudi Hendrik Editor : Rana Setiawan - Kamis, 17 Oktober 2024 - 19:02 WIB

Kamis, 17 Oktober 2024 - 19:02 WIB

80 Views

Serangan udara melanda Sanaa, ibu kota Yaman, Kamis pagi, 17 Oktober 2024. (Gambar: Media Sosial)

Sanaa, MINA – Pesawat tempur Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengebom ibu kota Yaman, Sanaa, dengan pesawat pengebom siluman untuk pertama kalinya, Kamis pagi (17/10).

Dilansir dari Press TV, jaringan televisi Yaman al-Masirah mengatakan, agresi AS-Inggris menargetkan daerah al-Hafa dan Jirban di utara dan selatan ibu kota dengan enam serangan udara.

Jaringan televisi itu juga mengatakan pesawat tempur tersebut menyerang Kota Sa’ada di barat laut Yaman serta daerah Kahlan dan al-Abla di timur kota itu.

Militer AS telah menggunakan “pesawat pengebom siluman B-2 untuk pertama kalinya dalam serangan udara di Yaman,” kata jaringan televisi tersebut.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Kantor berita resmi Yaman, Saba Net, melaporkan bahwa pesawat agresi AS-Inggris melancarkan 15 serangan di ibu kota Sanaa dan provinsi Sa’ada.

Kantor berita tersebut mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa pesawat tersebut menargetkan enam serangan di wilayah utara dan selatan ibu kota, serta melancarkan sembilan serangan di Sa’ada.

Seorang pejabat pertahanan AS mengonfirmasi kepada CNN bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan pesawat pengebom B-2, yang biasanya dikerahkan untuk menyerang wilayah yang dijaga ketat oleh sistem pertahanan udara.

B-2 adalah platform yang jauh lebih besar daripada jet tempur yang selama ini digunakan untuk menargetkan fasilitas dan senjata Yaman, dan mampu membawa muatan bom yang jauh lebih berat, demikian dilaporkan CNN.

Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat

Nasreddin Amer, Wakil Menteri Informasi dalam pemerintahan yang berpusat di Sanaa, mengecam agresi AS dan Inggris, dengan mengatakan, “Posisi bangsa Yaman terhadap Palestina dan Lebanon tidak akan berubah dengan serangan ini.”

Amer menekankan bahwa Amerika Serikat akan “membayar harga” atas agresi fajar terhadap Yaman. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Amerika
Timur Tengah
Timur Tengah