Tel Aviv, MINA – Untuk pertama kalinya sejak protes di perbatasan Gaza dimulai empat bulan lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada Selasa (21/8), militer akan membuka penyelidikan atas kematian dua orang Palestina yang gugur oleh tembakan pasukan Israel.
Advokat Militer Jenderal Sharon Afek memerintahkan penyelidikan dibuka terhadap kasus penembakan 30 Maret terhadap Abdel Fattah Abdel Nabi (18) dan penembakan 13 Juli terhadap Othman Helles (15).
“Dalam terang kecurigaan bahwa penembakan tidak sesuai dengan aturan,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, demikian Times of Israel melaporkan.
Rekaman yang ditayangkan oleh media Palestina dari insiden 30 Maret, tampak menunjukkan Abdel Nabi sedang membawa ban besar dan menjauh dari pagar perbatasan ke arah kerumunan demonstran, ketika dia ditembak dan ambruk ke tanah.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Adapun cuplikan video insiden 13 Juli, menunjukkan Helles memanjat pagar perbatasan Gaza sebelum ditembak oleh tentara Israel.
Pada saat itu, IDF merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa remaja 15 tahun itu berusaha menyusup ke Israel, meskipun Palestina menyanggah tudingan itu.
Selama empat bulan terakhir, pasukan Israel terus membunuh demonstran Palestina di dekat perbatasan Gaza yang memprotes blokade dan menuntut hak untuk kembali ke tanahnya yang dicaplok militer pendudukan Israel sejak 1984. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)