Israel's bid for membership of the UN Committee on the Peaceful Uses of Outer Space Affairs (UNOOSA), Israeli media reported. ">Kairo, 20 Muharram 1437/2 November 2015 (MINA) – Perwakilan Mesir di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (30/10), mendukung upaya Israel untuk keanggotaan Komite PBB, untuk Urusan Luar Angkasa (The United Nations Office for Outer Space Affairs / UNOOSA), media Israel melaporkan.
UNOOSA bekerja untuk mempromosikan kerjasama internasional dalam eksplorasi ruang angkasa untuk tujuan damai, dan dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi ruang angkasa bagi pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan.
Israel in 1948 and its acceptance to membership of the UN, Egypt had never voted in its favour at the UN before last Friday. ">Sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948 dan penerimaannya terhadap keanggotaan PBB, Mesir tidak pernah mendukungnya di Komite PBB sebelum Jumat lalu.
Israel, 21 abstained, while only Namibia voted against the decision.">Tercatat 117 negara mendukung Israel, 21 abstain, sementara hanya Namibia menentang keputusan tersebut. Negara-negara yang abstain termasuk, Qatar, Tunisia, Suriah, Mauritania, Maroko, Arab Saudi, Yaman, Kuwait, Irak dan Aljazair. Demikian Middle East Monnior (MEMO), diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Sumber Israel mengatakan bahwa mereka diterima komite keanggotaan PBB setelah melakukan upaya intensif diplomatik pada tingkat yang berbeda.
Sebelum pemungutan suara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Zeid menolak untuk mengomentari masalah tersebut. Israel was necessary in order to secure the membership of a number of Arab countries to the committee. ">Namun, dalam menghadapi kritik domestik yang sengit. Dia juga mengatakan, suara Israel diperlukan untuk mengamankan keanggotaan sejumlah negara Arab.
Politisi dan aktivis Mesir menolak langkah itu, mereka sangat mengecam Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi.
Israel that paved the way for peace talks between Egypt and Israel.">Pada tahun 1973, Mesir dan Suriah memulai perang melawan Israel yang membuka jalan bagi pembicaraan damai antara Mesir dan Israel. Setelah itu berakhir dengan perjanjian damai tahun 1979 yang mengakhiri keadaan perang antara kedua belah pihak, pengakuan timbal balik dan normalisasi hubungan. (T/P002/P4)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)