London, MINA – Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Parlemen Inggris pada Selasa (13/5) memperingati hari Nakba ke-77, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Negara Palestina.
Acara tersebut berlangsung di dalam gedung Parlemen Inggris di London, dihadiri oleh anggota partai politik besar, diplomat Arab dan asing yang tinggal di Inggris, dan perwakilan dari komunitas Palestina, Arab, dan Muslim di seluruh negeri. WAFA melaporkan.
Pidato disampaikan oleh Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot, Anggota Parlemen Konservatif Kit Malthouse, dan Anggota Parlemen Partai Nasional Skotlandia Brendan O’Hara.
Dalam pidatonya, Duta Besar Zomlot menekankan bahwa Nakba merupakan dasar dari perjuangan berkelanjutan rakyat Palestina untuk kebebasan dan keadilan. Ia mengecam Israel atas pelanggaran hukum internasional dan moral yang terus dilakukannya, dengan menyebutkan pembunuhan lebih dari 60.000 warga Palestina di Gaza dan pemindahan paksa puluhan ribu lainnya di Tepi Barat.
Baca Juga: MBS Telepon Presiden Iran: “Dunia Islam Mendukung Anda”
Zomlot menggarisbawahi bahwa, terlepas dari kekejaman ini, legitimasi perjuangan Palestina terus tumbuh lebih kuat. Ia menekankan tanggung jawab historis, hukum, dan moral Inggris atas Nakba, yang menurutnya dipicu oleh milisi Zionis pada tahun 1948 dengan dukungan dari otoritas Mandat Inggris.
Ia mendesak pemerintah Inggris untuk mengakui Negara Palestina tanpa penundaan dan menegakkan komitmennya terhadap hukum internasional. “Inggris harus memimpin, bukan mengikuti,” kata Zomlot.
Ia menyimpulkan dengan menegaskan bahwa Nakba, meskipun merupakan simbol kehilangan, tetap menjadi mercusuar bagi generasi mendatang yang terus mengejar pembebasan dan impian negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu dan Kabinetnya Bersembunyi di Bunker Rahasia Saat Konfrontasi dengan Iran