Ramallah, MINA – Pertama kalinya, tim nasional sepakbola Palestina berhasil mengalahkan Israel di ajang dunia yang diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Meski hingga saat ini Israel terus membatasi pergerakan Palestina dari segala sisi, tapi timnas Palestina unggul di peringkat 82, menempati posisi tertingginya dalam sejarah.
Tim sepakbola nasional Israel berada di posisi 98 dari 211 tempat, menjadi peringkat terburuknya selama ini, turun 16 tempat dari posisi terakhir.
Timnas Palestina yang dilatih oleh Abdel-Nasser Barakat itu memfokuskan timnya untuk memenangkan pertandingan awal Piala Asia 2019. Dia melihat kesuksesan yang berkembang sejak partisipasi di FIFA.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel Miri Regev dilaporkan bereaksi terhadap peringkat tersebut dengan menugaskan sebuah kelompok konsultan manajemen untuk memeriksa apa yang dia gambarkan sebagai “krisis” di dalam tim.
“Sepak bola menerima anggaran terbesar dari semua olahraga, namun sayangnya tim nasional belum memenuhi syarat untuk sebuah turnamen besar dalam 47 tahun,” katanya.
Kesuksesan Palestina dipandang sebagai pencapaian bersejarah mengingat berbagai rintangan yang dihadapi Federasi Sepak Bola Palestina sebagai akibat agresi Israel. Ini termasuk penolakan visa keluar untuk pemain, penahanan administratif anggota tim dan kerusakan fasilitas seperti Stadion Palestina di Gaza.
“Dengan klasifikasi ini, kami telah mengalahkan tindakan pendudukan dan pelecehan sehari-hari, dari mencegah kebebasan bergerak atlet sampai ke semua tindakan yang menghalangi olahraga Palestina,” kata kepala Asosiasi Sepak Bola Palestina (FA) Jibril Rajoub pekan lalu.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Palestina juga baru-baru ini menantang FIFA untuk mengambil tindakan terhadap klub Israel yang berbasis di permukiman ilegal di Tepi Barat.
Namun, bulan lalu, FIFA mengumumkan mereka tidak akan mengambil posisi untuk melawan tim Yahudi itu.
“Mengingat status terakhir wilayah Tepi Barat adalah perhatian otoritas hukum publik internasional yang kompeten, Dewan FIFA setuju bahwa FIFA, sesuai dengan prinsip umum yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, harus tetap netral berkenaan dengan masalah politik,” kata FIFA dalam sebuah pernyataan.
Keputusan tersebut memicu kecaman luas dari FA Palestina yang menekankan perlunya semua organisasi untuk mengutuk pelanggaran hukum internasional. (T/P3/RI-1)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)