Cox’s Bazar, MINA – Ribuan siswa Rohingya pada Kamis (2/10) mulai mengikuti ujian resmi dan terorganisir untuk pertama kalinya sejak pengungsian mereka pada 2017.
Dilansir dari Arakan News Agency (ANA), ujian ini diadakan di permukiman pengungsi terbesar di dunia di Cox’s Bazar, Bangladesh, sesuai dengan prosedur badan ujian resmi Myanmar.
Lebih dari 50 sekolah berbasis komunitas di kamp-kamp tersebut mengikuti ujian ini di tingkat kelas 12, 9, dan 5. Ujian ini menandai tonggak bersejarah yang mencerminkan tekad komunitas Rohingya untuk melanjutkan pendidikan di tengah kerasnya kehidupan pengungsi.
Inisiatif ini dipandang sebagai bukti ketangguhan guru, orangtua, dan siswa, karena mereka mengikuti ujian yang mencerminkan sistem pendidikan yang mereka jalani di Myanmar sebelum mengungsi.
Baca Juga: Pemimpin Dunia Kecam Israel Usai Pengepungan Armada Global Sumud Flotilla
Ujian dilaksanakan dengan disiplin yang ketat. Para siswa mengekspresikan rasa cemas sekaligus gembira saat mereka duduk di aula yang penuh sesak dengan kertas ujian.
Mereka memandang acara tersebut tidak hanya sebagai ujian akademis, tetapi juga sebagai bukti tekad mereka untuk mempertahankan identitas dan mengamankan masa depan mereka.
Para guru dan tokoh masyarakat menekankan bahwa inisiatif ini memberi harapan dan sarana bagi kaum muda untuk meraih masa depan yang lebih baik.
“Tidak seorang pun dapat merampas pendidikan dari kami. Pendidikan adalah cahaya kami di tengah kegelapan,” kata seorang guru kepada ANA.
Baca Juga: 23 Kapal Global Sumud Flotilla Masih Berlanjut Berlayar Menuju Gaza
Para tokoh masyarakat memuji rohingya/">Dewan Ujian Rohingya atas dedikasi dan upayanya dalam menyelenggarakan proses pendidikan di kamp-kamp, yang memungkinkan para siswa untuk melanjutkan studinya sesuai dengan standar di tanah air mereka, meski di pengungsian. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Kawal Ketat Pergerakan Global Sumud Flotilla