Semarang, MINA – Pertanian organik kini menjadi tren di kalangan petani Jawa Tengah (Jateng). Selain mendongkrak harga produk, pertanian jenis itu juga terbukti meningkatkan mutu tanaman pangan, membuatnya lebih tahan terhadap hama, dan menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng, Dyah Lukisari mengungkapkan tren tersebut pada Sabtu (28/9).
Menurutnya, minat petani untuk beralih ke pertanian organik terus meningkat, tercermin dari lonjakan pengajuan sertifikasi pertanian organik sejak tahun lalu.
“Berdasarkan data Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Provinsi Jawa Tengah, pada 2023, total 19,16 hektare perkebunan kopi telah disertifikasi organik. Sedangkan pada 2024, luas lahan yang sedang dalam proses sertifikasi melonjak tajam menjadi 726,69 hektare,” ujar Dyah melalui pesan singkat.
Baca Juga: Pameran UMKM Bekasi Baraka Market Siap Digelar Juli Mendatang
Peningkatan minat ini, lanjut Dyah, didorong oleh banyaknya manfaat yang ditawarkan pertanian organik.
“Tanaman lebih tahan serangan hama, lebih sehat, dan konsumen kini semakin mencari produk organik,” jelasnya.
Untuk mendukung para petani, Dishanpan Jateng telah membentuk Lembaga Sertifikasi Organik yang bertugas memfasilitasi penilaian dan pemberian sertifikat organik.
Di Jawa, hanya Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memiliki lembaga ini dengan status negeri.
Baca Juga: Inovasi Penataan Jawa Barat, KNEKS dan PUM Perkuat Ekosistem Syariah
Dyah menambahkan, agar lahan bisa disertifikasi organik, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
“Lahan harus bebas dari penggunaan bahan kimia selama 2-3 tahun, dan air serta tanah harus terbebas dari polusi pupuk kimia,” ujarnya.
Beberapa daerah di Jateng yang aktif mengajukan sertifikasi organik antara lain Wonogiri, Kendal, Pekalongan, Brebes, Batang, dan Purworejo.
Produk yang disertifikasi pun beragam, mulai dari kopi, beras, gula aren, hingga manggis.
Baca Juga: Pondok Pesantren Shuffah Al Jama’ah Tasikmalaya Programkan Baca 30 Menit di Perpustakaan
Dyah berharap semakin banyak petani yang tertarik beralih ke pertanian organik, mengingat manfaatnya yang besar.
“Tanah jadi lebih sehat, penggunaan pupuk kimia berkurang drastis, dan dari segi harga pun produk organik jauh lebih tinggi. Bahkan, rasa berasnya lebih enak,” tutupnya. []
Mu’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemuda Indonesia Dirikan Camp Bela Palestina di Depan Kedubes AS