Khartoum, MINA – Pertempuran antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) terus berlanjut hingga Jumat (2/6) di Khartoum meskipun perpanjangan gencatan senjata lima hari telah diperpanjang.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency, bentrokan hebat terjadi di kota Omdurman, sebelah barat Khartoum. Serangan pesawat militer dan pengeboman artileri juga berlanjut di daerah selatan Khartoum.
Bentrokan masih terjadi di sekitar kamp Tiba, markas RSF terbesar, di selatan ibu kota Sudan, tambah saksi mata.
Gencatan senjata tujuh hari yang ditengahi oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat antara kedua belah pihak berakhir pada Senin (29/5). Saingan yang berkonflik setuju untuk memperpanjang perjanjian selama lima hari lagi, tetapi pembicaraan damai terhenti pada Rabu (31/5) ketika SAF mengumumkan penarikannya, mengklaim RSF gagal menerapkan salah satu ketentuan perjanjian dan terus melanggar gencatan senjata.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Keputusan itu diambil saat bentrokan sengit meletus antara militer dan pejuang RSF di ibu kota nasional Khartoum dan El-Obeid, ibu kota negara bagian Kordofan Utara.
Kekerasan baru-baru ini di Sudan telah menyebabkan sedikitnya 863 warga sipil tewas dan ribuan lainnya cedera sejak 15 April, kata Sindikat Dokter Sudan.
Sementara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan, lebih dari satu juta orang telah mengungsi secara internal akibat konflik tersebut. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional