Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri OKI ke-48 di Islamabad

siti aisyah - Rabu, 23 Maret 2022 - 12:55 WIB

Rabu, 23 Maret 2022 - 12:55 WIB

1 Views ㅤ

Islamabad, MINA – Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI), negara-negara blok Muslim 57 negara, hadir di ibukota Pakistan, Islamabad pada Selasa (22/3).

Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri OKI ke-48 di Islamabad, berlangsung selama dua hari, dengan mengangkat tema “Bermitra untuk Persatuan, Keadilan dan Pembangunan”, demikian Anadolu Agency melaporkan.

Dalam sambutan pembukaan, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, yang juga memimpin konferensi mengatakan, OKI adalah suara kolektif dari hampir 2 miliar Muslim, menjadi jembatan di antara negara-negara Muslim, dan antara dunia Muslim dengan komunitas internasional.

Ia juga menyambut baik keputusan PBB yang menetapkan 15 Maret sebagai ‘Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia’

Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan

“Melalui peringatan hari ini, OKI akan meningkatkan kesadaran global yang lebih besar tentang Islamofobia dan memajukan solusi melalui aksi kolektif,” katanya.

Mengomentari perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, Qureshi mengatakan, konflik tersebut, yang telah mengobarkan kembali ketegangan Timur-Barat, mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

“Perlombaan senjata global yang baru dan tidak stabil sedang berlangsung. Konflik, di antara dan di dalam negara, telah berkembang biak,” tambahnya.

Dunia Muslim, kata Qureshi, dihadapkan dengan konflik di Timur Tengah, pendudukan asing yang berkepanjangan, dan penolakan hak untuk menentukan nasib sendiri, terutama bagi rakyat Palestina dan Kashmir.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

“Muslim Palestina dan Jammu dan Kashmir yang Diduduki Secara Ilegal (IIOJK) India masih terhuyung-huyung di bawah penaklukan yang keji. Selama tujuh dekade terakhir, mereka berjuang mencapai hak mereka yang tidak dapat dicabut untuk menentukan nasib sendiri,” ujarnya.

Mengacu pada meningkatnya jumlah pengungsi akibat konflik di seluruh dunia, dia mengatakan lebih dari dua pertiga dari semua pengungsi di dunia berasal hanya dari lima negara: Suriah, Afghanistan, Sudan Selatan, Myanmar dan Somalia.

Apalagi, katanya, negara-negara Muslim menampung pengungsi dengan jumlah terbesar. (T/R6/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia
Asia