Phnom Penh, MINA – Pertemuan Pleno Menteri Luar Negeri (Menlu) 55th ASEAN ke-55 di Phnom Penh, Kamboja, Rabu (3/8) membahas kerja sama kesehatan dan keamanan pangan di kawasan itu.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan, masalah kesehatan harus terus menjadi perhatian kerja sama negara-negara ASEAN.
“Tantangan kesehatan tetap akan ada ke depan, oleh karena itu memastikan kesiapan ASEAN untuk mengatasi tantangan kesehatan saat ini dan di masa mendatang sangat penting artinya”, kata Retno.
Menlu RI sampaikan, mekanisme ASEAN yang ada saat ini harus dipergunakan secara maksimal, termasuk mempercepat operasionalisasi dan menjamin ketersediaan dana untuk ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases (ACPHEED), yang memiliki pilar pencegahan, deteksi dan respons.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
ACPHEED akan memiliki pusat di masing-masing Indonesia, Thailand dan Vietnam. Saat ini sedang dibahas modalitas pembentukan di ketiga negara.
Selain itu, Menlu RI juga memberikan masukan pentingnya ASEAN juga memberikan perhatian terhadap isu ketahanan pangan di ASEAN.
Mekanisme Kawasan untuk lebih memperkuat ketahanan pangan penting untuk diperkuat, khususnya dengan negara-negara ASEAN Plus Three/APT (RRT, Jepang, Korea Selatan).
Retno juga angkat proses aksesi Timor Leste menjadi anggota ASEAN. Sekjen ASEAN telah sampaikan laporan singkat bahwa fact finding team terakhir untuk pilar ekonomi (AEC) dan pilar sosial budaya (ASCC) telah berjalan dengan baik.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Oleh karena itu, Indonesia harapkan agar proses keanggotaan Timor Leste ke ASEAN dapat berjalan lebih cepat. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka