Yerusalem, MINA – Pertemuan antara Pemimpin Partai Likud yang juga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan pemimpin partai Biru dan Putih (Kahol Lavan), Benny Gantz, mengenai pembentukan pemerintah persatuan, berakhir tanpa hasil.
Kedua pihak mengumumkan, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah hampir enam jam perundingan, Selasa (14/4) bahwa “mereka akan bertemu lagi Rabu (15/4) malam setelah liburan Paskah Yahudi”.
Presiden Reuven Rivlin memperpanjang tenggat waktu Gantz untuk membentuk pemerintahan hingga Rabu malam, setelah menerima surat dari Netanyahu dan para pemimpin partai Biru dan Putih, yang mengatakan tentang kemajuan nyata menuju pembentukan koalisi.
Rivlin memperpanjang batas waktu “karena kedua pihak sangat dekat untuk mencapai kesepakatan.”
Baca Juga: Media Israel Terbitkan Nama 33 Tawanan Yang Akan Dibebaskan
Kemajuan terjadi setelah perundingan ditunda karena perselisihan masalah peradilan dan politik mengenai ukuran dan waktu proses aneksasi yang akan mencakup proporsi signifikan dari Tepi Barat yang diduduki.
The Jerusalem Post melaporkan pada hari Selasa (14/4) bahwa “Gantz menyetujui permintaan Likud untuk membubarkan Knesset jika Mahkamah Agung Israel memutuskan bahwa Netanyahu tidak dapat membentuk pemerintah,” sehubungan dengan tuduhan korupsi terhadapnya.
Israel telah mengadakan tiga kali pemilu dalam waktu kurang dari satu tahun dan gagal membentuk pemerintahan koalisi karena kedua partai terkemuka selalu gagal mencapai jumlah kursi yang diperlukan untuk memimpin Knesset baru. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pejabat Israel Sebut Janji Netanyahu Lanjutkan Perang di Gaza Langgar Gencatan Senjata