Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan OKI Bahas Krisis Afghanistan Dihadiri AS, Rusia, China dan UE

sajadi - Ahad, 19 Desember 2021 - 16:01 WIB

Ahad, 19 Desember 2021 - 16:01 WIB

8 Views

KTT OKI (Anadolu Agency)

Islamabad, MINA – Para perwakilan dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara ditambah Amerika Serikat (AS), Rusia, China dan Uni Eropa akan melakukan pertemuan di Islamabad, Pakistan hari ini, Ahad (19/12) untuk membahas cara membantu Afghanistan agar terhindar dari bencana kemanusiaan.

Para pejabat Pakistan mengatakan, para peserta pada pertemuan itu diperkirakan akan mengeksplorasi cara-cara untuk mengendalikan dan mengatasi situasi kemanusiaan yang kian memburuk di Afghanistan dan kemungkinan kejatuhan ekonomi, demikian dikutip dari Voice of America.

Pertemuan OKI itu akan menjadi perkumpulan internasional terbesar mengenai Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan dari pemerintah yang didukung Barat pada pertengahan Agustus, setelah keluarnya pasukan asing yang dipimpin AS dari negara itu setelah 20 tahun.

Institusi-institusi donor internasional dan PBB juga akan hadir. Penjabat Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi, yang tiba Sabtu (18/12), akan memberikan penjelasan kepada para peserta mengenai kesulitan yang dihadapi negaranya.

Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina

“Harapan kami adalah konferensi itu akan menghasilkan sebuah mekanisme untuk mengoordinasi bantuan kemanusiaan dan ekonomi bagi Afghanistan,” kata Muttaqi kepada para wartawan di Islamabad.

“Kami juga berharap pertemuan itu akan membantu memulihkan hubungan normal antara masyarakat global dengan Afghanistan,” lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengatakan pertemuan tersebut bukan merupakan bentuk pengakuan resmi atas pemerintah Taliban, tapi memperingatkan, mengabaikan Afghanistan akan menjadi kesalahan bersejarah karena akan memperburuk krisis kemanusiaan dan memicu eksodus pengungsi baru. (T/RE1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Asia
Asia
Dunia Islam
Indonesia
Kolom
Palestina
Kolom