Tripoli, MINA – Kepala Pemerintahan Persatuan Nasional Libya (GNU) Abdel Hamid Al-Dabaiba, Senin (15/3), bertemu dengan sejumlah menteri untuk berkoordinasi dan berkonsultasi tentang prioritas penting bagi pemerintahan baru.
Kantor pers GNU menyatakan dalam laporan Kantor Berita OKI, pertemuan tersebut difokuskan pada rencana yang disiapkan oleh para menteri untuk meningkatkan tingkat layanan yang diberikan kepada warga Libya.
Pada 5 Februari lalu, kelompok-kelopok politik yang bersaingan Libya sepakat dalam pembicaraan yang dimediasi PBB untuk membentuk pemerintah persatuan sementara untuk memimpin negara itu ke pemilihan Desember ini.
Dbeibeh ditunjuk sebagai perdana menteri dan ditugaskan untuk membentuk pemerintahan baru.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Rakyat Libya berharap ini akan mengakhiri perang saudara selama bertahun-tahun yang telah melanda negara itu sejak penggulingan dan pembunuhan Muammar al-Qaddafi pada 2011.
Perang diperparah ketika panglima perang Khalifa Haftar, yang didukung oleh Uni Emirat Arab, Mesir, Rusia, dan Prancis, antara lain, melakukan serangan militer untuk menggulingkan pemerintah yang berbasis di Tripoli yang diakui secara internasional untuk menguasai negara Afrika Utara itu.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata